Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didi Budiardjo Prihatin karena Arsip "Fashion" Indonesia Tak Diperhatikan

Kompas.com - 11/01/2015, 14:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com --
Di Indonesia, arsip yang mendokumentasikan perjalanan dan perkembangan yang terjadi di ranah mode rupanya  seringkali terlupakan dan kurang diperhatikan. Perancang busana kenamaan di Tanah Air, Didi Budiarjo, sangat menyayangkan  kondisi ini.

Didi dalam acara jumpa pers pameran 25 tahun masa berkarya yang berlokasi di Museum Tekstil beberapa waktu lalu, mengaku bahwa dirinya sangat menyesali kondisi di mana arsip-arsip mode zaman lampau sangat sulit ditemukan. Salah satu perancang tersohor di era 70-an, Arthur Tambunan, bahkan tidak sempat didokumentasikan oleh pemerintah Indonesia.

Mengenai hal ini, Kompas Female pun mencoba mencari karya atau potrret diri Arthur Tambunan di internet, hasilnya nihil, tak ada sama sekali foto atau gambar yang merekam jejak desainer kondang Indonesia tersebut. Hanya ada potongan artikel kecil dari koran Singapura, yang mengakui kehebatan Arthur Tambunan dalam merepresentasikan batik menjadi karya busana formal. Artikel yang berasal dari Singapura itupun tidak dilengkapi dengan salinan foto.  

 Jadi, tidak berlebihan rasanya jika Didi Budiardjo menghimbau para desainer Indonesia tentang pentingnya sebuah arsip fashion. "Saya mendorong  para desainer untuk menyadari betap pentingnya sebuah arsip fashion Indonesia. Saya ingin masyarakat sadar bahwa selembar busana bukan hanya selembar kain. Saya ingin agar nanti karya mode bisa menjadi materi studi dan sebuah pembelajaran," ujar Didi.

Pada 16 – 25 Januari 2015 mendatang, Didi Budiarjo akan mencetak sejarah sebagai salah satu perancang busana yang memamerkan arsip karyanya di Museum Tekstil, Indonesia. Menurut Didi, diluar negeri, pameran serupa sudah jadi bentuk agenda reguler para desainer yang didukung oleh pemerintah setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com