Efek Mengerikan Operasi Plastik Asal-asalan di Korea Selatan

KOMPAS.com – Tren bedah kosmetik yang marak digemari di Korea Selatan, tak ayal telah mewabah dan “mengispirasi” para wanita untuk merekonstruksi wajah lewat operasi plastik di KorSel.

Salah satunya adalah Kim Bok- soon. Terlahir dengan bentuk hidung yang kurang bangir, membuat Kim tergoda untuk melakukan operasi plastik untuk memperbaikinya. Hasratnya tersebut semakin terpacu setelah mendengar tabib Tionghoa mengatakan bahwa Kim akan lebih kaya jika memiliki hidung yang tinggi alias mancung.

Tanpa pikir panjang Kim pun menghubungi sebuah klinik kecantikan yang sempat dia lihat dari sebuah majalah gaya hidup wanita. Kim mengaku bahwa keluarga besarnya sangat keberatan atas keputusannya melakukan operasi plastik. Namun, demi penampilan yang lebih cantik, Kim tak mengindahkan pendapat mereka.

Sesampainya di sebuah klinik kecantikan KorSel, Kim tergiur ingin melakukan operasi plastik di bagian tubuhnya yang lain. Alhasil, niat awal hanya ingin memancungkan hidung, berkembang menjadi 15 tindakan operasi plastik lainnya. Untuk membiayainya, Kim rela berutang pada orang sebesar 28.000 dolar AS atau setara dengan Rp 30 juta.

Belakangan, Kim baru tahu bahwa dokter yang memperbaiki wajahnya adalah dokter gadungan alias palsu. Kala itu, dirinya belum merasakan efek samping yang merugikan. Namun, kenyataan tersebut cukup membuatnya trauma dan was was sepanjang hidupnya. Kim khawatir akan terjadi sesuatu yang berisiko tinggi pada kesehatannya.

Benar saja, lima tahun kemudian, Kim bertarung melawan berbagi penyakit terkait operasi plastik yang dilakukan si dokter palsu. Sekarang, Kim tidak bisa menutup matanya karena rasa sakit di sekitar wajah. Kemudian, hidungnya selalu berair dan susah berhenti. Kondisi ini membuat suami Kim diceraikan oleh suami, yang membuat dirinya frustrasi dan mengalami depresi.

“Sangat menyedihkan saat orang lain tidak mau melihat wajahku, ini bukan wajah manusia, ini seperti wajah monster atau alien,” tegas Kim pada Reuters.

Semenjak 2009, jumlah korban operasi plastik akibat tertipu dokter palsu di Korea Selatan, seperti yang dialami Kim, jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Nah, jika ada salah satu dari Anda yang berminat untuk operasi plastik di Negeri Ginseng tersebut, pastikan dokter dan klinik yang Anda tuju terlegitimasi dengan resmi oleh Department Kesehatan setempat.