Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Lebih Menyukai Musisi dan Fotografer, Ini Alasannya

Kompas.com - 14/01/2015, 14:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber
KOMPAS.com - Banyak wanita yang terpikat dengan pria yang penuh kreativitas. Pria yang pandai menciptakan lagu, personel sebuah grup musik ataupun piawai memainkan alatnya, kerap dipandang sebagai sosok pria seksi. Sebuah penelitian terbaru pun berhasil membuktikan tipe pria seperti ini memang digemari wanita. 

Para peneliti dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat, menyatakan bahwa salah satu cara yang dianggap paling seksi dimana dapat dilakukan pria untuk memikat hati wanita adalah dengan cara menunjukkan sisi kreatif. Kemampuan bermusik merupakan salah satunya. Tak hanya itu, studi tersebut pun menemukan fakta bahwa kemampuan memotret secara artistik, menulis puisi, atau kebiasaan seni lainnya juga merupakan hal-hal pada diri pria yang dianggap seksi oleh wanita dan berada di urutan teratas.

Para Peneliti menemukan beberapa kegiatan yang tampak sangat maskulin malah tidak begitu menarik perhatian kaum wanita. Studi menunjukkan bahwa kegiatan produktif yang dilakukan para pria seperti desain interior, pemrograman komputer, dan merancang iklan, dipandang kurang seksi di kalangan kaum hawa. 

Para peneliti juga menyatakan bahwa para pria yang berkecimpung dalam bentuk kreativitas bersifat estetik, yakni yang berhubungan dengan seni dan budaya, lebih membuat wanita terpikat secara seksual ketimbang para pria yang melakukan hal-hal dimana berhubungan dengan teknologi. 

Mengapa segala sesuatu yang berbau seni membuat wanita mudah terpikat?

Para peneliti yang melakukan penelitian terdahulu menemukan bahwa kreativitas berbasis seni dianggap oleh para wanita sebagai representasi kecerdasan, etos kerja, dan gen yang baik. 

"Bagi para pria, apabila kekasih Anda berkecimpung dalam pemrograman komputer, desain interior, atau bentuk ekspresi kreatif non tradisional lainnya, maka ia akan tertarik pada kemampuan Anda di bidang itu," ujar Scott Barry Kaufman PhD, salah seorang peneliti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com