Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2015, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Area kewanitaan adalah salah satu bagian tubuh wanita yang sensitif. Oleh karena itu, para wanita harus selalu menjaga kebersihan area kewanitaan agar terhindar dari risiko iritasi dan gangguan kesehatan lainnya.

Salah satu perawatan area kewanitaan yang sering dilakukan oleh para wanita adalah mencukur dan mencabut rambut di area kewanitaan atau waxing. Alasannya, jika rambut di area kewanitaan terlalu panjang atau lebat akan membuat wanita merasa kurang percaya diri dengan penampilannya, misalnya saat mengenakan busana renang atau bikini.

Nah, sebenarnya seberapa pentingkah waxing bagi para wanita? Menurut dr Dian Wijayanti, Medical Affairs Manager PT Sanofi-Aventis Indonesia, mencukur dan melakukan waxing rambut di area kewanitaan sah-sah saja dilakukan. Saat ini pun banyak hadir pusat perawatan waxing bagi khsusus wanita.

"Mencukur bisa saja karena kalau rambutnya berlebihan biasanya ingin dirapikan. Namun, tidak disarankan untuk mencukur habis, karena secara fisiologis, rambut diperlukan untuk melindungi area V," ujar dr Dian pada konferensi pers Lactacyd White Intimate di Locanda Restaurant, Rabu (17/12/2014).

Masalah lain pada area kewanitaan yang kerap dikeluhkan oleh para wanita adalah bau tidak sedap yang dapat mengganggu kepercayaan diri dan penampilan. Menurut dr Dian, bau tidak sedap pada area kewanitaan muncul karena beberapa faktor, seperti faktor hormonal, jamur, maupun faktor lainnya. Selain itu, keringat dan kondisi area kewanitaan yang lembab pun dapat menimbulkan bau tak sedap.

Dr Dian mengungkapkan, pada dasarnya area intim wanita tidak mengeluarkan bau apapun. Bau tidak sedap dapat hilang apabila area kewanitaan secara teratur dibersihkan dengan menggunakan pembersih yang sesuai kebutuhan. Jadi, apabila setelah dibersihkan tapi vagina masih mengeluarkan bau tidak sedap, dr Dian merekomendasikan untuk segera berkonsultasi ke dokter.

"Area V sebenarnya tidak berbau amis atau apapun, kaalau bau tidak enak tetap muncul, lebih baik konsultasi ke dokter, apakah ada bakteri atau infeksi di area V," ungkap dr Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com