Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Bercinta Berpengaruh Buruk pada Kekuatan Penis

Kompas.com - 27/01/2015, 22:00 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com — Setiap pasangan suami istri pasti umumnya memiliki jadwal rutin bercinta, meskipun sebenarnya menurut banyak pakar, seks paling sensasional itu adalah yang tidak direncanakan. Namun, apabila suami Anda memiliki masalah disfungsi ereksi, sebaiknya tingkatkan frekuensi bercinta untuk mengatasi persoalan “genting” tersebut. Mengapa demikian?

Pada tahun 2008 silam, sebuah penelitian dihelat dan melibatkan 989 pria dengan kisaran usia 50, 60, dan 70 tahun. Menurut laporan penelitian yang berlangsung selama lima tahun ini, pria yang bercinta kurang dari dua kali dalam seminggu berpotensi menderita disfungsi ereksi atau impotensi.

Para peneliti menuliskan bahwa jeda waktu bercinta yang terlalu lama bisa menyebabkan penis kurang sensitif pada rangsangan dan akhirnya mengalami impotensi. “Hasil penelitian tersebut jelas menunjukkan bahwa aktivitas seks yang dilakukan secara teratur bermanfaat seperti halnya olahraga yang rutin, yaitu mempertahankan kapasitas fungsional,” terang para peneliti.

Berkaitan dengan isu ini, seorang urologi, Juha Koskimaki, mengatakan bahwa efek masturbasi yang rutin juga sama-sama menjaga fungsi seksual kaum adam. “Efek bercinta dan masturbasi memberikan manfaat serupa, sama-sama melindungi fungsi saraf dan pembuluh darah yang dibutuhkan saat ereksi,” terang Koskimaki.

Namun, ternyata tidak semua ilmuwan dan pakar seks sepakat dengan hasil penelitian tersebut. Sebab, seperti yang diutarakan oleh seorang direktur kedokteran, Irwin Goldstein, dari San Diego, bercinta dan masturbasi sama pentingnya, tetapi konsep di mana pria harus rajin berhubungan seks agar kualitas ereksi tetap prima, sejauh ini masih menjadi perdebatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com