KOMPAS.com — Pada hari ini, Selasa (28/1/2015), ada pemandangan yang berbeda di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Terlihat iringan pasangan pria dan wanita berjalan berdampingan dengan wajah semringah.
Tercatat 5.115 pasangan pengantin dengan ragam latar belakang hadir untuk menggelar resepsi pada acara Pernikahan Massal yang diselenggarakan oleh Keluarga Sejahtera Kerukunan Bangsa. Sebanyak 34 pasangan tampak mengenakan baju adat dari semua daerah di Indonesia.
Sebelum menghadiri resepsi Pernikahan Massal ini, para pasangan telah lebih dulu dinikahkan secara resmi sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Pihak penyelenggara membantu menanggung seluruh administrasi kelengkapan kartu identitas, biaya nikah, dan surat-surat pendukung lainnya.
Dalam konferensi pers, Samuel Lengky, Ketua Pelaksana Panitia Bersama Pernikahan Massal, mengungkapkan bahwa sasaran dari nikah massal ini adalah penduduk Jabodetabek yang berasal dari kelas ekonomi kurang mampu.
Pasangan suami istri ini umumnya bekerja secara serabutan, seperti pemulung, buruh cuci, dan pembantu rumah tangga. Selain itu, mereka juga tidak memiliki kartu identitas, seperti kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu keluarga (KK).
Penyelenggara mengutarakan, dengan pernikahan massal ini, diharapkan para pasangan yang rata-rata telah menikah secara agama dan telah memiliki anak ini dapat dengan mudah mendapatkan akta lahir anak dan fasilitas lainnya, setelah disahkan menjadi sepasang suami istri berdasarkan hukum negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.