Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Terkini, Wanita Inggris Tuntaskan Jerawat dengan Air Urine

Kompas.com - 01/02/2015, 16:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com –
Mewujudkan wajah yang bersih, cantik, dan segar tidak bisa dilakukan hanya dengan mengaplikasikan sabun pencuci muka terbaik, tetapi juga harus diiringi oleh perawatan yang mendukung. Salah satunya adalah perawatan facial.

Semenjak zaman sebelum masehi hingga sekarang, telah bergulir sekian banyak jenis perawatan wajah untuk wanita, mulai dari yang konvensional hingga yang paling ekstrim. Salah satu yang terbilang ekstrim dan tengah digemari oleh para wanita Inggris adalah melakukan facial menggunakan urine untuk mengatasi jerawat di wajah.

Kabarnya, urin ini digunakan sebagai toner atau pembersih  untuk merawat area wajah yang berjerawat. "Urin terbuat dari 95 persen air, dan komponen tertinggi lainnya adalah urea. Urea dapat berperan membersihkan sel-sel kulit mati, inilah kemungkinan mengapa (urine) bermanfaat bagi kulit," ujar Neal Schultz MD, seorang dermatolog dari New York City, Amerika Serikat.

Faktanya, lanjut dr Schultz, urea digunakan dalam banyak produk perawatan kulit untuk melembabkan dan mengangkat sel-sel kulit mati. Urea, kata dia, bersifat keratolitik, yakni melarutkan keratin di area luar epidermis.

"Namun, urea juga bersifat humektan, karena mengikat dan menahan air, oleh sebabnya (urin) menambah air ke kulit. Urin baik untuk perawatan kulit karena mengangkat sel-sel kulit mati dan membantu mengikat air untuk memperbaiki hidrasi kulit," ungkap dr Schultz.

Namun, Schultz  menekankan bahwa urine sebenarnya mengandung proporsi urea yang sedikit dan tidak terlalu berdampak banyak pada kulit. Krim-krim perawatan biasanya mengandung 10 hingga 15 persen urea. Sementara itu, pada urin biasanya kurang dari 5 persen.

Menurut dr Schultz, mengaplikasikan urine untuk perawatan kulit adalah suatu hal yang berlebihan. Tidak hanya menjijikan tapi juga tidak seefektif krim yang kaya mengandung urea. "Hanya karena satu bahan dapat melakukan sesuatu dan alami, bukan berarti Anda dapat menggunakannya begitu saja," jelas dr Schultz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com