Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Orgasme Maksimal, Swedia Tawarkan Rekonstruksi Klitoris

Kompas.com - 03/02/2015, 22:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com -- Beberapa pekan lalu, tim dokter di Swedia berhasil melakukan operasi rekonstruksi klitoris untuk kali pertama di negara Skandinavia. Sebuah prosedur yang terdengar aneh ini, sebelumnya sudah lazim dilakukan di Amerika Serikat sejak lima tahun silam.

Selama ini, ribuan wanita Swedia seringkali mengeluhkan rasa sakit saat bercinta dan ingin meningkatkan orgasme pada saat berada di ranjang bersama pasangan. Para dokter Swedia tersebut optimis akan ada solusi untuk mengatasi persoalan tersebut, tanpa harus melalui prosedur yang menyakitkan dan membahayakan.

Sebelum operasi rekonstruksi klitoris berhasil dilakukan, para wanita kerap kali menjalani prosedur berbahaya terhadap area kewanitaan mereka, yakni memotong sedikit bagian klitoris. Menurut Dr Hannes Sigurjonsson, dokter bedah yang melakukan operasi rekonstruksi klitoris di Karolinska University Hospital di kota Solna, operasi dilakukan untuk "menyelamatkan" bagian klitoris yang tersisa.

Tim dokter membuka area kewanitaan dan menghilangkan jaringan parut yang ada. Kemudian, mereka menarik bagian klitoris yang tidak mengalami luka. Dr Sigurjonsson mengungkapkan, sejauh ini operasi rekonstruksi klitoris berjalan dengan sukses, tapi tak menutup kemungkinan adanya upaya pengembangan lebih lanjut.

"Metodenya telah dikembangkan dan berkembang seiring berjalan waktu dan semakin majunya penelitian dan ilmu pengetahuan. Namun, cukup sulit untuk mengembalikan bagian kelamin seseorang yang telah dihilangkan," ujar Dr Sigurjonsson.

Khadra Seear adalah seorang wanita yang pernah menjalani prosedur pemotongan sebagian area klitorisnya. Tujuan dari keputusannya tersebut, Seear ingin menjalani operasi rekonstruksi klitoris agar dapat kembali merasa bergairah dan berdaya sebagai seorang wanita secara seksual.

"Kami ingin memilikinya kekuatan bercinta seperti masa mudu dulu," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com