Benarkah Sering Memandangi Cermin Pengaruhi Kesuksesan Diet?

Studi yang dipublikasikan pada Journal of Experimental Social Psychology tersebut meneliti 107 orang yang diminta meminum susu kocok atau milkshake. Setengah partisipan minum di hadapan cermin untuk memikirkan penampilan mereka. Setelah itu mereka disajikan coklat butiran sambil menonton video tanpa ada cermin. 

Peneliti menemukan bahwa peminum milkshake berkalori tinggi yang mengonsumsi di hadapan cermin ternyata juga menyantap lebih banyak coklat butiran ketimbang mereka yang meminum minuman yang sama tanpa melihat cermin. Menurut para peneliti, memandangi cermin, model, atau foto teman di media sosial yang menampilkan penampilan tubuh dapat menjadi distraksi yang cukup besar. 

Kondisi ini dapat memicu pesan kepada perut yang dikirimkan pada otak mengabari bahwa Anda sudah kenyang. Ini juga menyebabkan Anda sulit menolak makanan, tidak peduli nafsu makan Anda besar atau kecil. "Tampaknya fokus penampilan lebih merugikan untuk merasakan gangguan psikologis ketimbang distraksi lainnya seperti melihat iklan yang tak ada modelnya," ujar Evelien van de Veer, Ketua Penelitian.

Menurut Evelien, efek memandangi cermin dapat lebih mengganggu orang-orang yang menjalani program diet. Sebab, orang-orang ini lebih memperhatikan penampilan sebagai suatu hal yang sangat penting. Meski demikian, para peneliti memandang hasil penelitian mereka bisa saja berbeda di tiap-tiap orang. 

Sarannya sederhana, kala Anda menjalani program diet, jauhkan diri dari hal-hal yang dapat memicu distraksi, seperti majalah, televisi, atau tempat-tempat makanan yang penuh dengan gambaran orang lain yang memiliki tubuh sempurna. Fokuskan diri Anda pada bagaimana makanan membuat Anda nyaman secara fisik.