Para peneliti dari University of Warwick, Inggris melakukan penelitian untuk mengetahui kecenderungan para pria membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Hasilnya, ditemukan bahwa para pria yang memiliki penghasilan lebih besar atau bisa dikatakan kaya malah enggan mengerjakan pekerjaan rumah. Mengapa demikian?
"Tampaknya para pria dengan penghasilan lebih rendah akan dengan senang hati mengambil alat pembersih debu, mencuci piring, dan secara umum senang mengerjakan pekerjaan (rumah) mereka," ujar Dr. Clare Lyonette dari Institute for Employment Research yang menyelenggarakan penelitian tersebut.
Menurut Dr. Lyonette, zaman memang sudah berubah dan ada kecenderungan kesetaraan penghasilan antara suami dan istri. Namun nyatanya para pria yang memiliki penghasilan lebih besar cenderung tidak mau membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Padahal pada masa lampau, pria dengan beragam jenis penghasilan bersedia membantu pekerjaan istri di rumah.
Lebih lanjut, Dr. Lyonette menjelaskan, meski nyatanya kesetaraan antara suami dan istri sering digelorakan, dalam beberapa kasus hal sebaliknya masih saja terjadi. Selain itu, jelas Dr. Lyonette, ada pula sebuah mitos yang mengatakan bahwa pada dasarnya pria tidak "diciptakan" untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.
"Jelas terdapat pembagian pekerjaan rumah tangga yang lebih adil di antara pasangan pada zaman dahulu. Namun, ketidaksetaraan masih terjadi dan keadaan ini diabadikan, dibiarkan terus terjadi karena adanya mitos inkompetensi pria. Mitos ini mengasumsikan bahwa pria tidak kompeten dalam mengerjakan pekerjaan domestik," sebut Dr Lyonette.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.