Merayakan hadirnya film layar lebar Cinderella ini, Disney menggandeng sembilan orang desainer sepatu kenamaan dunia untuk berkreasi menciptakan sepatu yang terinspirasi dari
kisah sepatu kaca terkenal ini. Pada bulan Maret mendatang, versi asli sepatu-sepatu tersebut juga akan dijual di gerai ritel terkemuka seperti Saks Fifth Avenue, Amerika Serikat, Harrods di London, Inggris, dan Galeries Lafayette di Paris, Perancis."Dongeng Cinderella kaya akan unsur romansa dan tradisi. Oleh karena itu, kolaborasi antara Saks Fifth Avenue bersama Disney terasa sangat alami. Saks ingin mengembalikan "keajaiban" ini ke bisnis ritel. Cara terbaik adalah dengan memuaskan para pelanggan kami dengan sepatu indah, berkilau, yang seolah dapat membuat segala mimpi menjadi kenyataan," ujar Mark Briggs, Direktur Pemasaran dan Kreatif Saks Fifth Avenue.
Beberapa desainer yang merancang sepatu kaca Cinderella tersebut antara lain Jimmy Choo, Charlotte Olympia, Nicholas Kirkwood, Stuart Weitzman, Alexandre Birman, Jerome Rousseau dan Paul Andrew. Dalam desain sepatu kaca Cinderella terbaru ini, para desainer menampilkan potret wanita modern masa kini yang tak hanya cantik, pintar, namun juga dinamis.
"Kekuatan yang dimiliki wanita untuk bertransformasi terpatri sejak usia yang masih sangat muda dan fantasi ini tetap hidup selamanya. Saya ingin menciptakan sepatu yang bernuansa magis, dengan kilauan memukau dan kuat akan unsur feminin. Siluet yang dihadirkan juga tak terlalu mencirikan emosi masa kecil," ujar Sandra.
Adapun rumah mode Salvatore Ferragamo merancang sepatu kaca Cinderella dengan sentuhan yang lebih modern. Massimiliano Giornetti, Direktur Kreatif Salvatore Ferragamo mengungkapkan, keajaiban sepasang sepatu yang mengubah gadis biasa menjadi seorang putri merupakan impian universal para wanita.
"Sepatu ini diciptakan dari sentuhan transparansi dan keringanan. Cage heel, yang merupakan simbol ikonik Salvatore Ferragamo hadir dengan balutan kristal Swarovski dan mampu mewujudkan kisah Cinderella modern, menonjolkan sisi sensualitas sekaligus feminitas yang penuh dengan kekuatan," terang Giornetti.