"Semua ini rasanya sangat sureal. Saya tidak percaya ini benar-benar terjadi. Menjadi model pria pertama dengan kaki yang diamputasi pada ajang Pekan Mode New York adalah hal yang sangat luar biasa," ungkap Jack.
Menurut Jack, menjadi model dengan kaki yang diamputasi bukan hal yang mudah. Akan tetapi, ia tetap berjalan dengan penuh percaya diri. Sebab, ia ingin menunjukkan pada dunia bahwa menjadi kaum disabilitas bukan berarti tidak bisa melakukan banyak hal, termasuk menjadi model dan berjalan di atas catwalk.
"Saya ingin menunjukkan bahwa memiliki cacat fisik bukan berarti Anda tidak bisa apa-apa. Saya ingin orang-orang melihat saya dan menyadari bahwa harus ada model-model penyandang cacat yang memeragakan busana di lantai peraga," imbuh Jack.
Jack lahir dengan kondisi yang dinamakan dengan proximal femoral focal deficiency yang menghambat pertumbuhan kaki. Saat masih duduk sekolah dasar, ia adalah korban intimidasi. Saat usianya tujuh tahun, ia ingin kakinya segera diamputasi, namun ia harus menunggu sampai pertumbuhan kakinya berhenti. "Rasanya seperti ada setan yang menggelayuti tubuh saya. Ketika akhirnya kaki saya diamputasi, saya merasa seperti terlahir kembali," imbuh Jack.
Setelah mengetahui tentang Model for Diversity, Jack memutuskan untuk masuk dunia modeling dan kini ia pun dinominasikan untuk menerima penghargaan Man of the Year oleh majalah Men's Health. "Saya ingin orang-orang melihat bahwa para model penyandang disabilitas juga mampu berada di sebuah peragaan busana," sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.