Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cita dan Cinta Oscar Lawalata pada Busana Peranakan

Kompas.com - 05/03/2015, 09:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Oscar Lawalata kembali menghadirkan koleksi busana yang menampilkan kekayaan budaya peranakan melalui kain dan kebaya dengan motif khas serta bordir. Koleksi bertajuk "Embroidery of Life" ini merupakan nostalgia dalam bentuk lekuk kebaya kurung peranakan yang memperkaya budaya bangsa.

Oscar menampilkan koleksi apiknya melalui peragaan busana dan instalasi pada 50 manekin yang mengenakan batik motif pesisir dan detail bordir pada busana berupa kebaya kurung. Koleksi teranyar Oscar ini merupakan representasi perayaan kecantikan perempuan Indonesia yang intelektual dan berbudaya. 

"Acara ini adalah perayaan pelestarian budaya Indonesia yang berupa fashion dan kain Indonesia. Saya mengangkat lagi bordir yang dipadukan dengan sulam tangan," ungkap Oscar di sela-sela peragaan busananya di Hotel Dharmawangsa, Rabu (4/3/2015). 

Menurut Oscar, kebudayaan peranakan memiliki tempat tersendiri dalam kebudayaan Indonesia yang kaya. Budaya peranakan ini merupakan refleksi dari kehidupan sekaligus struktur sosial budaya peranakan Tionghoa di Indonesia yang dimulai pada akhir abad 15 dan sepanjang abad 16. Budaya peranakan Tionghoa tersebut dipadukan dengan budaya lokal, khususnya masyarakat di kawasan pesisir Jawa hingga Malaka. 

Oscar mengungkapkan, koleksi busana yang dihadirkannya ini tidak lain adalah untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa sekaligus upaya pemberdayaannya bagi masyarakat.

Koleksi kebaya kurung peranakan dengan detail bordir yang begitu menawan dihadirkan dengan warna-warna khas seperti merah, ungu, hijau, oranye, hingga cokelat. Kain-kain batik khas pesisir pun tampil memikat lewat motif khas pesisir dan peranakan, seperti burung, bunga, dan sulur-sulur daun dengan warna cerah. 

"Sudah 15 tahun saya mengangkat kain dan kerajinan tangan Indonesia. Saya banyak menginjeksikan unsur modern agar mudah dipadupadankan serta tetap terlihat masa kini," tutur Oscar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com