Kurang Percaya Diri Akan Lebih Mudah Gagal dalam Percintaan, Benarkah?

Ketika membayangkan sebuah hubungan yang sempurna, biasanya seseorang akan memikirkan satu hal, yakni minim terjadi konflik. Para peneliti menemukan bahwa hubungan percintaan yang bebas konflik tidak ada hubungannya dengan kepuasan dan lebih berkaitan dengan kurangnya kepercayaan diri pasangan.

"Jika pasangan Anda tidak terlibat dalam pembicaraan yang terbuka dan jujur tentang hubungan, maka ini bukan berarti mereka tidak peduli, namun lebih kepada merasa tidak aman dan takut terluka," ungkap Megan McCarthy, Ketua Peneliti dan kandidat doktor di Departemen Psikologi University of Waterloo.

Memang, terkadang orang yang kurang memiliki kepercayaan diri sering diasosiasikan dengan negatif, defensif, dan sikap menghindar. Dalam situasi sosial, hal ini pun kerap terjadi. Misalnya, orang yang merasa tidak nyaman dengan tubuhnya akan mengatakan bahwa pergi ke pantai adalah hal konyol. Pernyataan ini tentu untuk menghindari mengenakan busana renang.

Hal sama juga terjadi ketika memulai sebuah hubungan percintaan. Orang yang takut terluka, misalnya, dapat memandang hubungan sebagai penyebab mereka kehilangan kemandirian karena kurang menemukan pasangan yang tepat. Oleh karena itu, ketimbang membicarakannya dengan pasangan yang akan berujung emosi, lebih baik tidak membahasnya.

"Kita bisa saja berpikir mendiamkan dan memaafkan merupakan cara konstruktif, namun malah mampu menciptakan sebuah masalah kecil. Hanya saja, ketika Anda memiliki masalah serius dalam hubungan, tidak membahasnya malah bersifat destruktif," jelas McCarthy.