Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Penelitian, Bulu Mata yang Terlalu Panjang Bisa Berdampak Buruk

Kompas.com - 07/03/2015, 14:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Ketika bulu mata panjang, tebal, dan lentik meningkatkan kepercayaan diri seorang perempuan, ternyata dibalik semua itu penelitian mengatakan bahwa bulu mata terlalu panjang menyebabkan dampak buruk pada mata. Hal tersebut dipublikasikan di The Journal of The Royal Society Interface.

Dalam penelitian, dilakukan pengukuran terhadap bulu mata dari 22 mamalia. Peneliti menemukan bahwa panjang bulu mata umum untuk manusia dan hewan adalah 33 persen dari lebar mata. Kemudian para peneliti melakukan percobaan dengan membuat mata buatan dengan bulu mata biasa, bulu mata super panjang, dan tanpa bulu mata. Kemudian digunakan aliran udara di sekelilingnya pada saat melalui proses ujicoba.

Hasilnya, bulu mata dengan panjang normal membuat mata tetap bersih dan aman, karena bersifat sebagai pelindung mata ketika ada angin. Dapat ditebak, bulu mata dengan panjang super justru membuat udara, debu, dan benda asing lainnya dengan mudah masuk ke dalam mata. Dalam kehidupan nyata, kontaminasi seperti ini dapat terjadi dari debu, virus, serta kotoran lainnya, yang menyebabkan berbagai iritasi mata.

Gullermo Amador, seorang penulis penelitian tersebut yang lulus dari The School of Mechanical Engineering di Georgia Tech, mengatakan, "Bulu mata pendek tak cukup melindungi mata. Bulu mata panjang menyalurkan lebih banyak aliran udara ke mata. Paling normal adalah bulu mata dengan panjang 33 persen dari lebar mata." Amador menyarankan bagi para perempuan yang masih ingin bulu matanya terlihat panjang dan lentik untuk memilih kadungan maskara yang menebalkan. Hal ini dapat berfungsi melindungi mata ketimbang bulu mata yang panjang namun tipis.

Jadi, ada baiknya pikirkan kembali jika ingin menambah panjang bulu mata dengan proses ekstensi atau pun tanam!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com