Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Indonesia Lebih Pilih Taksi sebagai Transportasi Publik Andalan

Kompas.com - 19/03/2015, 19:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Menumpang sarana transportasi publik seperti bus dan busway, kerap kali menjadi momok bagi kaum wanita. Selain kondisi kendaraan yang sering tidak mendukung, tidak jarang kaum wanita jadi korban kriminalitas maupun pelecehan seksual. Oleh karena itu, sejumlah besar wanita lebih memilih menggunakan taksi sebagai transportasi publik andalan.

Menurut Kiki Rizki, Head of Marketing Grab Taxi Indonesia, kondisi inilah yang ditangkap sebagai peluang bagi aplikasi pemesanan taksi. Dengan demikian, para wanita tidak perlu repot-repot memanggil taksi atau terlalu lama menunggu taksi.

"Grab Taxi ingin memberi perubahan pada 600 juta penduduk Asia Tenggara, bagaimana caranya untuk bertransportasi dengan baik, mudah, dan aman. Grab Taxi adalah sebuah aplikasi yang menemukan penumpang dengan pengemudi taksi dengan mudah karena adanya sistem," ujar Kiki pada konferensi pers Wanita Inspiratif Grab Taxi, beberapa waktu lalu.

Menurut Kiki, saat ini sudah cukup banyak masyarakat Indonesia yang mengunduh aplikasi asal Malaysia tersebut. Sejak kehadirannya di Jabodetabek pada Juni 2014 silam dan di Padang pada 2 Maret 2015 lalu, ribuan pengunduhan sudah berhasil dikantongi perusahaan yang didirikan Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang merupakan alumnus Harvard Business School, Amerika Serikat ini.

"Pengguna perempuan dan laki-laki tidak jauh berbeda, tapi masih lebih banyak perempuan. Namun memang perbedaannya tidak terlalu signifikan, tidak sampai persentase 70 banding 30," jelas Kiki.

Menurut Kiki, Grab Taxi memang menargetkan diri kepada keamanan wanita. Sadar bahwa belakangan ini banyak tindakan kriminalitas yang  dialami oleh wanita di dalam taksi, maka Grab Taxi pun hadir dengan fitur-fitur keamanan yang dikonsentrasikan bagi para penumpang wanita.

"Buat kami yang namanya keamanan penting bagi penumpang. Kita pastikan pengemudi diseleksi dengan baik, alamatnya, rekam kriminalitas, dan kami pastikan posisi pengemudi ada di mana secara real time," sebut Kiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com