Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya “Ngopi” Tak Lagi Diminati, Minum Teh Jadi Tren Terbaru

Kompas.com - 22/03/2015, 20:00 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

KOMPAS.com – Menurut jajak suara yang dihelat oleh The National Coffee Association’s Annual Survey menyatakan bahwa peminat minuman kopi terus mengalami penurunan.

Lebih rinci, hasil polling tersebut menguraikan bahwa hanya 59 persen orang Amerika yang masih rajin minum kopi sebanyak satu cangkir dalam sehari. Angka tersebut memang tidak turun drastis dibandingkan jumlah peminum kopi pada tahun 2014 yang mencapai 61 persen. Lalu, jumlah tertinggi terjadi pada tahun 2013, yakni 63 persen.

Sebenarnya, jumlah peminum kopi masih terbilang tinggi, tetapi cara mereka menikmati minuman bercitarasa pahit ini cenderung mengalami perubahan. Dulu, penggemar sejati kopi lebih senang minum kopi hitam dan kopi tanpa tambahan rasa. Sekarang, mereka beralih lebih memilih kopi espresso dengan varian rasa menarik.

Kemudian,  hal paling menarik terjadi pada jumlah peminum teh yang terus menanjak dari waktu ke waktu. Menurut The Financial Times, industri minuman teh mengalami lonjakan permintaan yang signifkan, mencapai 10 triliun dollar AS per tahun. Sementara itu, pada tahun 1990, tercatat penjualan minuman teh hanya berkisar 2 triliun dollar AS per tahun.

Kondisi ini disebabkan oleh karena masyarakat yang telah menyadari bahwa meminum teh lebih menyehatkan ketimbang kopi. Kenyataan bahwa banyak minuman teh instan yang memiliki kandungan tinggi tak diindahkan oleh sebagian besar. Mereka tetap memilih daripada kopi.

“Perubahan budaya ngopi jadi ngeteh ini bisa jadi, banyak orang yang sudah mulai bosan dengan kopi. Tengok saja di sekeliling Anda, terutama yang tinggal di kota besar, pasti selalu ada kafe kopi terbaru. Mungkin orang sudah jenuh dan ingin mencoba sesuatu yang baru,” ujar Aaron Task dari Yahoo Finance.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com