Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2015, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com – Biasanya, anak telah menunjukkan bakatnya sejak usia yang masih begitu belia. Begitu juga, ada anak-anak yang terbilang aktif dan lincah saat menjalankan berbagai kegiatan. Sebagai orang tua, ada baiknya Anda mengarahkan dan membantu anak dalam mengasah bakat serta kemampuannya tersebut. 

Salah satu cara dalam menyalurkan bakat anak adalah dengan mendaftarkan buah hati ke beragam institusi pendidikan non formal seperti misalnya kusus, les atau kegiatan bermain sambil belajar. Bagi anak-anak yang gemar berolahraga, orang tua juga dapat mengikutsertakan anak dalam klub olahraga junior yang kini banyak tersebar seperti klub sepakbola atau renang khusus untuk anak. 

Menurut psikolog Rini Hildayani MPsi, tidak ada salahnya orang tua memasukkan anak ke dalam lembaga pendidikan seperti kursus untuk menyalurkan bakat serta minat buah hatinya. Meskipun demikian, kegiatan tersebut harus benar-benar sesuai dengan keinginan, bakat, serta ketertarikan sang anak. 

"Mengikut sertakan anak ke dalam insitusi pendidikan no formal, tidak dilarang. Hanya saja, menyesuaikan bakat dan minat anak akan sangat disarankan. Jangan dipaksakan anak harus kursus," ujar Rini kepada Kompas Female di sela-sela acara talkshow  Happy Tummy Council  "Saluran Cerna Sehat, Bekal Anak Cerdas" di Hotel Mandari Oriental, Senin (16/03/2015) lalu. 

Selanjutnya, Rini mengungkapkan, orang tua harus mengidentifikasi minat dan bakat sang buah hati sebelum mendaftarkannya ke dalam kursus atau klub aktivitas. Di samping itu, orang tua pun tidak boleh memaksakan kehendaknya untuk mendaftarkan anak dalam kursus. Oleh karenanya, ada baiknya orang tua dan anak melakukan dialog tentang kegiatan yang disukai anak.

Cara lain yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah dengan mengajak anak untuk menyaksikan berbagai kegiatan yang dapat ia lakukan di tempat kursus atau klub olahraga. Tentu saja, cara ini dapat dilakukan setelah orang tua mengetahui apa sebenarnya minat dan bakat sang buah hati. 

"Anak bisa diajak ke tempat kursus atau les, kemudian melihat kegiatan di tempat tersebut seperti apa. Jika anak menunjukkan ketertarikannya, barulah orang tua bisa mendaftarkan. Jadi, ibarat memberikan trial  atau uji coba untuk menyalurkan minat dan bakat yang sesuai, tidak apa-apa. Asalkan tidak dipaksa," tambah Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com