"Perilaku terlalu lengket dengan pacar, seringkali membuat wanita dicap dan ditafsirkan negatif jika diinterpretasikan sebagai sifat lemah," ujar Jessica O'Reilly, seorang pakar hubungan percintaan dan penulis buku laris The New Sex Bible.
Menurut O'Reilly, pria pun bisa lengket dengan kekasihnya. Namun, wanita biasanya memiliki cara yang berbeda dalam menunjukkan rasa bahagianya ketika menghabiskan waktu bersama pasangan. Pria, kata O'Reilly, biasanya lebih merefleksikan kebahagiaan mereka melalui tindakan. "Jika Anda terlalu menuntut dan menginginkan pasangan, maka akan berdampak pada ketegangan atau konflik," imbuh O'Reilly.
Ketika konflik terjadi, biasanya timbul argumen yang bisa berujung pada putusnya hubungan. Nah, apa saja sebenarnya tindakan yang dapat dikategorikan sebagai terlalu "lengket" dengan pacar? O'Reilly memberi contoh, Anda sibuk mengecek aktivitas pacar ketika ia sibuk atau menelepon di tengah malam pada hari kerja.
"Datang menghadiri acara tanpa diundang dan merencanakan kegiatan sebagai pasangan tanpa mengecek dulu apakah pacar dapat ikut serta atau tidak juga termasuk terlalu lengket dengan pasangan," jelas O'Reilly.
Untuk meminimalisir dan menghindari konflik, O'Reilly menganjurkan Anda juga memiliki acara serta kegiatan sendiri tanpa harus bergantung dengan pasangan. Yakinkan juga pada pasangan agar menghabiskan waktu pula dengan teman-temannya tanpa Anda harus mendampingi dia.
"Bicarakan juga tentang seberapa banyak waktu yang ingin kalian habiskan bersama. Tawarkan beberapa pilihan. Sesekali habiskan juga waktu masing-masing, sebab Anda tidak perlu bersama terus-menerus," jelas O'Reilly.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.