Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2015, 10:07 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Perkembangan industri fesyen di era teknologi benar-benar membuang tercengang. Perpaduan keduanya menjadi bukti bahwa teknologi dapat diaplikasikan di segala lini dan memberi ruang kreativitas tanpa batas.

Masih ingat busana yang dipakai oleh Katty Perry saat MET Costume Institute Gala di New York, 2010 silam? Dia memakai gaun berteknologi Light Emitting Diode (LED). Ada lampu berwarna-warni dalam busana yang membalut tubuhnya.

Pada gaun berbahan Silk Chiffon tersebut terdapat lebih dari 3000 lampu berwarna-warni, bak pelangi yang dapat diisi ulang dengan USB dan dikontrol melalui perangkat teknologi bantuan. Setelah itu, Katty Perry juga pernah memakai busana serupa dalam beberapa kali performanya.

Contoh lainnya adalah Twitter Dress yang dipakai seorang penyanyi saat peluncuran Battersea Power Station. Dialah Nicole Scherzinger.

Gaun yang dipakai Scherzinger memuat 2000 lampu LED dan 3000 kristal Swarovski. Uniknya, bukan hanya nyala lampu yang membuatnya menjadi pusat perhatian. Tetapi, gaun yang dipakainya itu bak layar Twitter berjalan. Gaun tersebut dapat menampilkan kicauan pengguna Twitter yang menggunakan tagar tweetthedress secara real time.

CuteCircuit, perusahaan yang bergerak pada industri fesyen teknologi, berada di balik pembuatan pakaian-pakaian bernuansa futuristik tersebut. Dengan memadumadankan teknologi, desainer CuteCircuit berhasil menciptakan rasa baru pada dunia fesyen internasional dengan bermodalkan LED.

Teknologi dalam fesyen

Shutterstock Penggunaan LED menjadi tren yang mempengaruhi industri fesyen saat ini. Selain pengembangan pada pakaian, LED bahkan dipadupadan dengan sepatu hingga aksesoris seperti kalung dan cincin.

Penggunaan LED menjadi tren yang mempengaruhi industri fesyen saat ini. Selain pengembangan pada pakaian, LED bahkan dipadupadan dengan sepatu hingga aksesoris seperti kalung dan cincin.

Fakta lain menyebutkan, orang Jepang memakai lampu LED sebagai aksesoris gigi mereka. Tren ini berkembang di kalangan remaja pada 2013, seperti dikutip dari Dailymail.

Perpaduan teknologi dalam fesyen menjadi bukti bahwa tak ada lagi yang utopis. Lalu, apakah penggunaan LED pada pakaian menjadi fase perkenalan dari tekstil elektronik (e-textile) atau yang biasa disebut smart textile di masa depan?

Teknologi LED sendiri telah mengalami perkembangan pesat sejak pertama kali ditemukan pada 1962. Bahkan, saat ini Samsung telah menjadi produsen terbesar di dunia, khususnya untuk teknologi AMOLED.

Pada akhir 2013 lalu Samsung menjadi produsen pertama yang meluncurkan layar AMOLED fleksibel yang bisa mengikuti kontur desain smartphone. Inilah cikal bakal layar lengkung dari smartphone Galaxy Note Edge yang ditujukan untuk segmen premium. Maka, seperti halnya fesyen, desain smartphone pun kini tak lagi dibatasi oleh permukaan yang datar.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com