Riset: Skill Kerja Generasi Milenium di Amerika Serikat Kurang Bagus

KOMPAS.com – Kemajuan teknologi pada dasarnya memiliki tujuan untuk memudahkan hidup orang banyak. Namun, hal tersebut ternyata juga bisa berdampak buruk, terutama bagi generasi muda. Kondisi yang demikian telah terjadi di Amerika Serikat.

Menurut riset yang dimuat oleh majalah Fortune, kemampuan kerja dasar generasi milenium di AS terbilang tidak bagus. Pasalnya, generasi muda di sana sudah terlalu tergantung pada teknologi. Alhasil, mereka kurang piawai dalam berorganisasi dan melakukan pekerjaan dasar harian.

Kemudian, para peneliti di Princeton-based Educational Testing Service (ETS), menjelaskan bahwa mereka yang terlahir setelah tahun 1980 dan populer disebut sebagai generasi Y, terbilang memiliki kesulitan di beberapa bidang pekerjaan dan akademis. Beberapa di antaranya adalah literatur, berhitung, dan kemampuan menyelesaikan konflik.

Lebih lanjut, mereka juga menghelat tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan generasi muda yang paling andal di sejumlah negara. Berikut laporannya:

Peringkat lima teratas generasi muda paling berbakat di bidang literatur:

1. Jepang
2. Finlandia
3. Belanda
4. Australia
5. Swedia

Peringkat lima teratas generasi muda paling berbakat di bidang matematika:

1. Jepang
2. Finlandia
3. Belgia
4. Belanda
5. Swedia

Pada lingkup literatur, Amerika Serikat berada pada peringkat ke 17 dari 23. Kemudian, pada lingkup matematika dan ilmu berhitung lainnya, AS berada di posisi 21 dari 23. Laporan tersebut sama sekali tidak menyebutkan soal kemampuan generasi muda Indonesia.