Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ina Madjihan: Yuk, Berbagi untuk Bangun Kualitas Hidup Anak Negeri!

Kompas.com - 06/04/2015, 14:29 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Tingkat kualitas hidup anak Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Banyak anak-anak yang sakit dan kelaparan, ditambah dengan kualitas pendidikan yang masih jauh dari standar.

Dalam laporan Education for All Global Monitoring Report yang dirilis Unesco 2011, tingginya angka putus sekolah menyebabkan peringkat indeks pembangunan sangat rendah. Saat ini, Indonesia berada di peringkat 69 dari 127 negara dalam Education Development Index.

Sementara itu, laporan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, setiap menit ada empat anak yang putus sekolah. Tercatat, sebanyak 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus sekolah.

Melihat itu, Ina Madjihan, penggagas GerakanBerbagi, mengaku tak bisa berdiam diri. Baginya, tingkat kualitas hidup anak di Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

Pada awalnya Ina tak punya pengalaman dalam gerakan sosial. Kehidupannya dulu tidak jauh berbeda dengan orang kebanyakan. Secara finansial, hidup Ina serba berkecukupan.

Kegiatan berbagi menjadi langkah awalnya untuk menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain. Lima tahun silam, Ina melakukan kegiatan sederhana berupa membagikan nasi bungkus kepada kaum papa di lingkungannya.

Seiring berjalannya waktu, gerakan sederhana tersebut melahirkan gerakan sosial berskala nasional hingga sekarang. Kini, sebagai seorang ibu dan juga istri, ia tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang menjadi agenda GerakanBerbagi.

Pada pelaksanaannya, gerakan sosial tersebut fokus terhadap tingkat kualitas hidup anak Indonesia di tiga bidang yaitu, pangan, kesehatan, dan pendidikan pada rentang usia anak usia dini hingga remaja (0-17 tahun). Bagi Ina, tingkat kualitas hidup anak di Indonesia menjadi pekerjaan rumah untuk segera diselesaikan.

Dia menuturkan, kesedihan dan keprihatinan akan kualitas hidup anak-anak terus membayanginya. Masih terekam jelas di benaknya keceriaan anak-anak Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ia bersama GerakanBerbagi melakukan program JejakPulau tahun lalu.

"JejakPulau adalah program GerakanBerbagi bagi 1000 anak NTT untuk mengedukasi anak-anak akan bahaya malaria di sana," kata Ina.

Program tersebut juga mencakup penyuluhan kesehatan gigi dan pembagian buku bacaan. Anggaran yang disediakan sebesar Rp500 ribu untuk satu anak dalam periode enam bulan.

Cakupan kegiatan lainnya adalah mendukung kegiatan belajar anak-anak Indonesia dalam mendapatkan akses pendidikan yang setara melalui program Edukit.

"Kami ingin mereka itu mendapatkan pendidikan yang setara hingga dapat mengejar impiannya," ujar Ina.

Selain itu, ada juga program Dondarsiaga, yaitu program dalam memenuhi kebutuhan donor darah bagi yang memerlukan. GerakanBerbagi akan mencari orang-orang yang bersedia dan bersiaga menjadi pendonor.

"Mereka akan menunggu setiap panggilan mendonor. Syaratnya, harus menjalani pola hidup sehat demi kebaikan dirinya dan orang yang akan dibantu," imbuhnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com