Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2015, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu hal yang paling dihindari dan ditakuti dalam hubungan pernikahan adalah perselingkuhan. Suami yang berselingkuh biasanya melakukan tindakan tidak terpuji tersebut lantaran merasa tidak bahagia dengan sang istri. Benarkah demikian? 

Ternyata jawabannya belum tentu. Menurut studi yang dilakukan para ahli dari Rutgers University, Amerika Serikat, 56 persen pria yang berselingkuh menyatakan bahagia dalam pernikahannya. Mereka puas dengan apa yang mereka miliki, namun mereka masih saja menjalin asmara dengan wanita lain. Nah, berikut beberapa penjelasan para ahli seputar para pria yang berselingkuh. 

1. Pria Masih Mencintai Istrinya Ketika Selingkuh
"Selingkuh biasanya terjadi pada fase ketika suami dan istri mulai mapan, memiliki anak, dan memiliki kehidupan yang dibangun bersama secara solid," ujar Andra Brosh PhD, seorang psikolog klinis. Ketika hal-hal dalam beberapa aspek terpenuhi, ternyata kemesraan bisa saja mulai memudar. 

"Kita mungkin berpikir bahwa wanita mengeluh tentang kurangnya kemesraan, namun pria juga merasakannya. Namun mereka memilih untuk diam, mempercayai bahwa mereka tidak bisa memperoleh apa yang mereka inginkan dari istri mereka. Untuk menghindari kondisi seperti ini, rencanakan acara berdua di malam hari, tidak hanya seks, namun juga diskusikan harapan dan impian berdua," jelas Brosh.

2. Pria Biasanya Selingkuh dengan Wanita yang Dikenal 
Menurut Mary Jo Rapini, seorang pakar hubungan asmara, pria yang berselingkuh tidak akan memilih sembarang wanita untuk melancarkan hubungan gelap. Mereka biasanya memulai hubungan dengan sebagai teman terlebih dahulu. 

"Banyak wanita berpikir wanita yang selingkuh adalah wanita jalang, ternyata tidak juga. Hubungan biasanya dimulai dari perteman dulu," imbuh Rapini. Menurut laporan Focus on the Family, 60 persen perselingkuhan dimulai di lingkungan kerja. Jadi, pastikan bahwa suami memiliki hubungan yang lebih erat dengan Anda ketimbang rekan kerjanya.

"Saat pasangan bekerja, biasanya wanita merawat anak dan melakukan hal terpisah di malam hari. Ini harus dihentikan. Pastikan Anda selalu tidur bersama dan bermesraan," kata Rapini.

3. Pria Berselingkuh untuk Selamatkan Pernikahan
Ternyata, selingkuh bukan dilakukan untuk menghancurkan pernikahan, tapi untuk menyelamatkannya. "Pria mencintai istri mereka, tapi mereka tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah pernikahan. Jadi, mereka menjalin hubungan di luar pernikahan untuk 'menutup lubang yang terbuka'," jelas Susan Mandel PhD, terapis pernikahan dan keluarga.

Mandel mengungkapkan, pria yang berselingkuh berharap masalah akan menghilang ketika bersama wanita lain. "Dengan demikian, mereka bisa hidup bahagia bersama istri mereka, dan tentu saja dengan wanita lain, tanpa berkonfrontasi dengan masalah sebenarnya," sebut Mandel.

4. Pria Akan Membenci Diri Sendiri Setelah Selingkuh 
Anda bisa saja menganggap pria peselingkuh adalah manusia tak bermoral. Namun, mereka sebenarnya bisa membenci diri sendiri karena sikap tercelanya tersebut. "Jika pria mengesampingkan egonya, ia bisa merasa seperti sampah," ujar pakar hubungan percintaan Charles J Orlando. 

Di samping itu, lanjut Orlando, bagaimanapun juga pria menyadari bahwa ia telah mengkhianati orang yang disayanginya. Sehingga, mau tidak mau kondisi ini akan mengganggu psikologis mereka pula. "Pria peselingkuh bahkan dapat merasa dia telah gagal sebagai seorang pria," imbuh Orlando, yang juga menulis buku The Problem with Women... Is Men ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com