Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambut Wanita Indonesia Tak Selalu Cocok dengan Tren Dunia Barat

Kompas.com - 08/04/2015, 15:30 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com –
Tren pewarnaan rambut yang merebak di luar negeri terutama di Amerika dan Eropa, biasanya menjadi inspirasi gaya rambut wanita Asia.

Seperti yang kita ketahui bahwa dua tahun yang lalu kombinasi rona terang dan gelap pada rambut, cenderung mendominasi tren kecantikan di Indonesia. Teknik pewarnaan yang disebut ombre tersebut, meliput warna-warna seperti merah terang, warna pastel, dan pirang platinum.

Namun, satu kondisi yang sering terlupakan oleh wanita Indonesia adalah tidak semua tren warna dan gaya rambut cocok untuk diterapkan pada penampilan. Pasalnya, warna kulit dan tipe rambut wanita Indonesia dan Eropa sangat berbeda.

Patricial Lauretta Viola, Marketing Manager Matrix Indonesia, mengatakan bahwa pewarnaan gaya rambut di negara barat disesuaikan dengan perubahan musim.

“Kalau di Barat ada empat musim. Biasanya berbeda musim, mereka ingin warna rambut yang berbeda. Seperti warna blonde atau pirang untuk musim panas, brunette atau kecoeklatan untuk musim gugur, dan seterusnya," uajr Patricia pada perhelatan temu media di acara Matrix Graffiti Nation, yang berlangsung di Lot 8, SCBD, kemarin (7/4/2015).

"Sedangkan di negara kita hanya ada dua musim, yakni musim panas dan musim hujan. Orang Indonesia juga punya warna kulit olive. Jadi tidak cocok dengan warna rambut orang luar," imbuhnya.

Menurut Patricia, warna rambut kemerahan dan cokelat seperti red velvet serta mochachino, sesuai dengan warna kulit serta bentuk wajah orang Indonesia. "Kalau warna platinum blonde, saya sangat tak direkomendasikan, karena tak sesuai," tegasnya.

Memang belakangan ini, warna rambut platinum blonde memang semakin digemari. Tren ini bermula karena Kim Kardashian yang mewarnai rambutnya dengan rona demikia. Selain Kim, musisi dan mantan aktor Jared Leto juga mengubah penampilan dengan warna rambut serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com