Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Rindu: "Indonesia Menulis", Konsep Berbagi Bahagia Lewat Tulisan

Kompas.com - 09/04/2015, 15:41 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Ade Rindu, seorang penulis sekaligus trauma healer punya definisi sendiri tentang menulis. Baginya, menulis bukan hanya soal memproduksi kata demi kata menjadi bacaan yang baik. Lebih dari itu, menulis adalah penyembuh jiwa, pengobat trauma, pelipur lara dan dapat memberikan kebahagiaan.

Lakon menulis telah dilakukan Rindu sejak ia masih duduk di bangku sekolah dulu. Hingga saat ini, menulis bukan lagi sekadar penuntasan hobi, tapi juga kebutuhan. Satu hal yang menarik, aktivitas menulis yang dilakukan oleh Rindu diintegrasikan dengan aktivitas kemanusiaan dan pemulihan psikis seseorang, khususnya korban bencana.

Ya, hatinya selalu tersentuh saat bersinggungan dan melihat korban bencana. Tak mudah bagi korban bencana melupakan segala gundah dan kehilangan akibat bencana. Meninggalkan luka dan trauma yang sulit pulih.

"Saya sendiri pernah mengalami keterpurukan dalam hidup. Obatnya tentu saja dengan menulis," ungkapnya pendek.

Pikirnya, kalau ia bisa mengobati kegundahan dengan menulis, tentu orang lain pun bisa menjadikan menulis sebagai terapi penyembuh luka.

"Menulis adalah melepaskan segala beban-beban di hati. Trauma bencana membuat anak-anak, bahkan orang dewasa, menyimpan ketakutan-ketakutan yang terus mereka bawa pada hidupnya. Trauma kerap membuat mereka tidak lagi bisa melihat keindahan bumi yang selama ini ia singgahi," kata penulis seri buku Perempuan Pencari Tuhan ini.

Baginya, dengan menuliskan ketakutan-ketakutannya, korban bencana dapat menghilangkan trauma. Tak hanya itu, menulis juga mampu menjadi kekuatan untuk melanjutkan hidup.

"Untuk anak-anak, mereka bisa meluapkan emosi kemarahan pada alam, dengan menggambar bencana lalu membuang gambar dan menggantikan dengan gambar alam yang indah. Maka, menulislah agar dunia kelammu terganti dengan dunia yang damai," tuturnya.

Berbagi kebahagiaan

Tentu saja, sebagai manusia biasa, Rindu tak serta merta menemukan sisi kemanusiaan dalam dirinya. Ia pernah menjalani profesi sebagai seorang finance director di sebuah perusahaan besar. Tapi, saling membantu sesama manusia membuat hidupnya lebih berarti. Sejak itulah ia merasa harus meninggalkan pekerjaannya.

Rindu kini aktif dalam berbagai aktivitas kemanusiaan. Ia juga menjadi bagian dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. Kegiatannya berhubungan dengan aktivitas tanggap darurat, program pemulihan paska bencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dan aktivitas kemanusiaan lainnya.

Merasa memiliki visi sama dengan ACT, Rindu kemudian mewakafkan diri. Tahun ini, ia mengawal proses penerbitan 100 buku bertema kemanusiaan dalam program ‘Writing Heroes’. Bukunya berisi kisah-kisah dari berbagai daerah bencana di Indonesia dan dunia, tempat ACT bergerak dalam dunia kemanusiaan.

"Kami menamakannya ‘Indonesia Menulis’ yaitu program yang dijalankan oleh ACT untuk mengajak anak-anak muda Indonesia untuk menulis kekayaan alam di daerah masing-masing. Mengajak mereka bangga menjadi bagian dari Indonesia," tambahnya.

Tujuan lain, ia ingin membuat generasi muda Indonesia melek internet dan dapat melihat betapa dunia ini sangat luas.

"Menulis menjadi salah satu cara untuk mengenal dunia," katanya lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com