Benarkah Orangtua di Abad Ini Cenderung Kekurangan Waktu untuk Anak?

KOMPAS.com -Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center, yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat, peran orangtua di abad ke-21, terutama para ayah, cenderung merasa bersalah mengenai kurangnya waktu yang mereka habiskan untuk anak-anaknya. Sedangkan, bagi para calon ibu yang tengah mengandung, kini mereka lebih banyak menghabiskan waktu bekerja sebelum memasuki masa cuti melahirkan, serta dianggap bekerja dalam waktu yang lebih cepat setelah melahirkan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ini juga, terungkap bahwa ayah yang bekerja cenderung merasa lebih bersalah, dan lebih tak memiliki waktu bersama anaknya, ketimbang ibu yang bekerja. Sebanyak 48 persen ayah mengatakan, waktu yang dihabiskan bersama dengan anaknya terlalu sedikit, sedang 48 persennya lagi mengatakan cukup. Untuk ibu pekerja, sebanyak 66 persennya mengatakan kalau mereka memiliki waktu yang cukup bagi anak mereka. Hanya sekitar 26 persen saja yang mengatakan bahwa mereka tak memiliki cukup waktu bersama anaknya.

Tak diduga pula, ternyata hanya 49 persen ayah yang merasa dirinya telah menjadi orangtua yang baik. Berbeda dengan 81 persen ayah yang merasa mereka berperan lebih baik dalam pekerjaannya. Penelitian yang dilakukan Pew Research Center juga mengungkapkan bahwa 82 persen perempuan yang memasuki masa kehamilan di bulan ke delapan, masih terus bekerja, dan dalam jangka waktu enam bulan setelah melahirkan, sebanyak 73 persen perempuan sudah kembali bekerja. Angka tersebut sangat berbeda drastis dibandingkan dengan angka yang muncul pada tahun 1960-an.