Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hobi Wanita "Chatting" dan "Selfie" Sudah Sangat Mengkhawatirkan?

Kompas.com - 16/04/2015, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber
KOMPAS.com — Bertukar kabar lewat SMS atau aplikasi chatting lainnya sudah menjadi hal yang biasa dan kebutuhan. Gaya hidup yang demikian tak hanya berlaku antar-teman atau sahabat, tetapi juga pada pasangan. Tujuannya, tentu saja untuk melancarkan komunikasi.

Bila diperhatikan, dalam percakapan menggunakan layanan pesan singkat, wanita biasanya ingin pembicaraan terus bergulir. Menurut Julie Spira, seorang pakar kencan online dan pendiri situs kencan online, CyberDatingExpert.com, kaum wanita memang cenderung lebih suka bercakap-cakap lewat pesan singkat.

"Sangat umum bagi para wanita untuk mengirim pesan singkat dalam tiga hingga lima kalimat kepada pria untuk mendeskripsikan bagaimana harinya dan kemudian bertanya bagaimana hari sang pria. Ketika pria tidak membalas dengan cepat atau hanya menjawab 'baik,' wanita merasa cemas bahwa dia bukanlah prioritas," ujar Spira.

Spira menjelaskan, pria lebih senang memanfaatkan pesan singkat untuk tetap berhubungan dengan jumlah kata yang pendek. Sebaliknya, kaum wanita akan dirundung kekecewaan ketika mereka menerima respons pesan singkat yang hanya berisi kata-kata pendek, seperti "oke". Mereka berpikiran kekasih atau pasangan tidak sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada mereka.

Harus diwaspadai pula bahwa kegiatan berkirim pesan singkat bisa berujung pada kecanduan. Ditambah lagi dengan obsesi pada media sosial, seperti mengunggah foto makanan ke akun Instagram, mengecek linimasa Facebook, atau sering melakukan foto diri atau selfie.

Keterikatan wanita pada kebiasaan yang semacam ini dapat dikatakan sudah mencapai taraf yang tidak sehat. "Suara dan notifikasi cahaya bisa membuat kita terus memeriksa ponsel secara konstan. Ini kondisi proses respons Pavlovian. Bagian otak kita terhubung untuk mencari penghargaan," tutur Alexandra Katehakis, terapis pernikahan dan keluarga serta pendiri Center for Healthy Sex di Los Angeles, Amerika Serikat.

Jika wanita sudah mencapai tahap eksesif terhadap pesan singkat, ada kemungkinan ini terkait dengan perhatian. Oleh karena itu, ada baiknya wanita melakukan negosiasi dengan pasangan terkait kebiasaan ini. "Bersama-sama, Anda dan pasangan harus mencapai kesepakatan tentang berapa jumlah dan frekuensi pesan singkat dan ia harus menoleransikan balasan yang lambat," sebut Katehakis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com