Mengharukan, Seorang Fotografer Abadikan “Jejak” Kehidupan Perempuan

KOMPAS.com – Tidak ada manusia terlahir sempurna. Lalu, ketika manusia tumbuh dewasa, ketidaksempurnaan tersebut semakin kasat mata. Memburu kesempurnaan adalah hal yang sia-sia.

Setidaknya, itulah yang ingin diungkapkan oleh seorang fotografer bernama Jade Beall. Lewat rangkaian karya fotografinya yang bertajuk You Are Beautiful. Lewat kreativitas yang mengharukan, Beall menampilkan sejumlah perempuan dengan tubuh alamiah mereka tanpa diedit dan sentuhan photoshop.

Foto-foto karya Beall memperlihatkan para wanita dewasa, ibu, dan anak perempuan yang tidak malu menunjukkan kekurangan serta kelebihan mereka sebagai kaum hawa.

Dilansir The Huffington Post, saat ini Beall tengah menggalang dana guna membuat situs khusus untuk kampanye lanjutan You Are Beautiful.

HUFFINGTON POST Salah satu karya fotografi Jade Beall

Rencananya lewat sebuah situs, kampanye ini akan menjadi wadah bagi fotografer perempuan dari seluruh dunia agar dapat berkontribusi mengirimkan karya mereka yang inspiratif.

Hal ini dilakukan untuk berbagi motivasi positif, aspirasi, dan dukungan bagi seluruh wanita di dunia.  Beall ingin menyebarkan “virus” percaya diri dan kemampuan untuk mencintai diri sendiri pada para wanita. Sebab, sudah bukan rahasia lagi bahwa standar kecantikan yang terlanjur terbentuk di ranah publik, membuat sejumlah wanita melakukan berbagai cara ekstrim demi masuk dalam kualifikasi cantik dan seksi.

Selain karya foto, situs Beall ini juga akan memberikan cerita dibalik foto tersebut. "Banyak sekali wanita yang merasa kesepian dan kurang dukungan ketika berhadapan dengan tubuh mereka. Khususnya, saat mengandung, setelah melahirkan, keguguran, masalah pola makan (eating disorders), depresi, naik turun bobot tubuh, kanker, sakit lainnya, atau kecelakaan," ujar Beall.

Pada salah satu foto wanita yang dipotret oleh Beall, terlihat seorang ibu sedang menyusui bayinya. Lalu, di bawah foto, tertulis cerita dari sang ibu.

"Tubuhku adalah tubuh seorang ibu. Aku tak selalu menyukai setiap bengkak dan luka yang aku lihat. Namun, itu semua mengingatkanku pada anak-anakku. Tubuh ini adalah rumah dari empat orang anakku, dan telah memberikan makanan serta menutrisi setiap dari mereka, dan pada akhirnya aku tak dapat menolong tubuhku, hanya dapat mencintainya,"