Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Belanja di IKEA Picu Konflik Rumah Tangga?

Kompas.com - 27/04/2015, 15:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com — Toko furnitur dan perlengkapan kebutuhan rumah tangga asal Swedia, IKEA, bisa dibilang merupakan surga bagi Anda yang hobi menata dan mendekorasi rumah.

Selain itu, IKEA, yang sering menawarkan sejumlah produk berharga promo, membuat hasrat belanja, terutama wanita, semakin meningkat untuk membeli dan membeli lagi.

Namun, keasyikan berbelanja di IKEA ternyata bisa memberikan dampak buruk terhadap pasangan suami istri. Apa pasal?

Untuk lebih memahami anggapan dan fenomena tersebut, psikolog Ramani Durvasula memberikan penjelasannya. "Toko ini secara harfiah benar-benar menjadi peta mimpi buruk dalam hubungan," ujar Durvasula.

Ucapan Durvasula bukan tanpa alasan. Menurut dia, berjalan melewati bagian furnitur atau tampilan kamar anak bisa menjadi masalah ketika Anda sudah merasa kesal karena kamar anak Anda terus berantakan. Selain itu, tampilan dapur yang begitu sempurna dapat mengingatkan Anda pada kondisi dapur di rumah yang sudah memerlukan perbaikan.

Menurut Durvasula, bagian yang paling menyakitkan bukan tentang toko IKEA sendiri, melainkan ketika Anda tiba di rumah dan menemukan bahwa memasang sendiri furnitur yang Anda beli tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Sering kali, ketika tengah memasangnya bersama pasangan, muncul konflik yang memicu pertengkaran yang berisiko perceraian.

Observasi tersebut telah dilakukan Durvasula dalam praktiknya. Dia meminta pasangan untuk sama-sama memasang furnitur sebagai bagian dari sesi terapi pasangan yang dilakukannya. Bahkan, ada sebuah furnitur yang tingkat perakitannya cukup kompleks disebutnya sebagai "penyebab cerai". 

Menanggapi hal ini, pihak IKEA tetap bersikap netral terhadap topik ini dan jelas-jelas tidak menawarkan terapis pasangan untuk para konsumen yang di ambang perceraian.

Janice Simonsen, juru bicara desain untuk IKEA, Amerika Serikat, menyatakan bahwa mereka menyediakan konsultan yang dapat menawarkan saran desain kepada konsumen di toko. "Kami juga menyarankan agar meneliti katalog sebelum datang ke toko dan buatlah pilihan dekorasi besar dalam satu waktu," kata Simonsen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com