Studi Menyatakan, Pernikahan Jarak Jauh Lebih Sehat

Studi tersebut dilakukan oleh para ahli dari Northwestern University, Amerika Serikat. Para peneliti mengamati 296 pasangan yang menjalani pernikahan proksimal atau yang bertemu setiap hari dan pernikahan jarak jauh. Mereka mengklasifikasikan pernikahan jarak jauh ketika pasangan menghabiskan setidaknya seminggu penuh atau lebih dan terpisah jarak lebih dari 50 mil.

Para peneliti menemukan bahwa secara umum pasangan yang menjalani pernikahan jarak jauh lebih sehat ketimbang yang menjalani pernikahan proksimal. Berdasarkan beberapa survei, ditemukan pula bahwa pasangan yang menjalani pernikahan jarak jauh lebih banyak berolahraga, melakukan diet lebih baik, dan memiliki risiko stres yang lebih rendah.

Steve Du Bois, anggota tim peneliti, menyatakan, bahwa pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh secara simultan mengalami hidup sebagai lajang dan istri atau suami. "Mereka harus lebih independen dalam melakukan banyak hal, seperti olahraga dan bersosialisasi dengan teman. Di samping itu, mereka juga tidur lebih baik, yang membuat fisik dan mental mereka terjaga dengan baik," ujar Du Bois.

Namun demikian, hubungan jarak jauh bukannya mudah untuk dijalani dan terkadang sulit secara emosional. Bagaimana tidak, mereka memiliki sedikit waktu bersama, komunikasi yang kadang minim, dan terkadang masalah tidak tertangani dengan baik. Di samping itu, pasangan seperti ini juga jarang berhubungan seks.

"Semua ini juga bisa berkontribusi pada kadar stres yang lebih tinggi. Menarik karena pada saat bersamaan pasangan ini juga dilaporkan lebih sehat. Temuan ini diharapkan dapat membantu pasangan menangani kesulitan yang muncul, baik di rumah maupun di luar rumah," sebut Du Bois.