Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janggut Pria Lebih Kotor dari Toilet, Apa Iya?

Kompas.com - 06/05/2015, 16:41 WIB
KOMPAS.com  Salah satu tren mode di kalangan pria saat ini adalah menumbuhkan janggut. Tren ini berawal dari kalangan selebriti pria yang mulai tampil dengan janggut rimbun di area dagu hingga rahang. Sebut saja David Beckham, Ryan Renolds, hingga si Iron Man, Robert Downey Jr.

Melihat para idola ramai-ramai menumbuhkan janggut, tak ayal membuat sebagian besar pria modern yang mawas gaya turut mengikuti. Sebab, kehadiran janggut tak bisa dimungkiri bisa menambah kesan maskulin dan tangguh pada penampilan.

Namun, menurut studi yang dihelat oleh John Golobic, seorang pakar di laboratorium Quest Diagnostic, membeberkan sebuah fakta yang cukup menggelikan. Golobic menyatakan bahwa janggut pria lebih berkuman ketimbang toilet di rumah atau toilet umum.          

Hal ini dia buktikan dengan mengumpulkan beberapa lelaki berjanggut untuk meneliti jumlah kuman dan bakteri yang terdapat pada rambut lebat yang tumbuh di dagu mereka. Hasilnya, Golobic menguraikan, jumlah janggut dan kuman yang melekat pada janggut sama seperti orang yang tidak pernah cuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah sepanjang waktu.

Menurut Golobic, pria seharusnya mencukur janggut mereka sama seperti mereka biasa mencuci tangan. Dengan begitu, janggut tidak akan mengganggu dan tidak menebarkan kuman pada orang di sekelilingnya.

Penelitian Golobic nyatanya tidak terlalu memberatkan sejumlah pria berjanggut yang menjadi partisipan. Sebab, mereka tetap akan terus menjaga kelebatan janggut agar kesan jantan dan maskulin kental terlihat pada keseharian mereka.

Oleh karena itu, Golobic menyarankan pada pria berjanggut untuk tidak terlalu sering menyentuh janggut. Cara tersebut, kata Golobic, bisa meringankan atau meredam potensi terpapar bakteri atau kuman yang membahayakan. (Grego Andhika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com