Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Putus Cinta, Banyak Orang Butuh Pasangan Pelampiasan

Kompas.com - 11/05/2015, 19:00 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

Sumber Dailymail


KOMPAS.com 
— Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam mengatasi rasa sedih dan kecewa seusai putus hubungan dari pasangan. Ada yang meratapi kesedihan dengan sahabat, ada yang mengalihkannya lewat belanja serta liburan, tetapi tak sedikit yang mengobati luka dengan pasangan baru sebagai pelampiasan kekesalan.

Sebuah survei baru mengatakan bahwa 58 persen dari 170 partisipan memulai hubungan baru seusai putus cinta, berdasarkan niat untuk balas dendam pada mantan.

Survei yang digelar oleh University of Missouri, Amerika Serikat, bekerja sama dengan para partisipan yang mengaku baru patah hati setidaknya tiga hingga empat bulan lalu.

Peneliti Lindsay L Barber dan Lynee Cooper ingin mengetahui apakah ada perbedaan emosi antara mereka yang memiliki pasangan pelampiasan dan mereka yang tetap melajang.

Hasilnya, pasangan yang baru putus cinta ditemukan lebih stres dan marah. Mereka memiliki potensi tinggi untuk cepat-cepat mencari pasangan. Lalu, sepertiga partisipan mengatakan bahwa untuk melupakan mantan, mereka perlu pasangan baru.

Kemudian, seperempat partisipan mengaku, pasangan baru digunakan untuk balas dendam pada mantan.

Apakah buru-buru cari pasangan setelah putus cinta merupakan jalan terbaik? Menurut hasil survei, hal itu tidak selalu benar. Sebab, kehadiran orang baru dalam hidup Anda bukan menyelesaikan masalah, melainkan menciptakan masalah baru.

“Hasil survei menyimpulkan bahwa pasangan pelampiasan bukan cara terbaik karena sifatnya lebih soal kebutuhan seksual, bukan membahagiakan secara emosional. Oleh karena itu, cara tersebut malah membuat Anda semakin sulit untuk memulai fase baru dan merajut hubungan baru bersama orang lain,” urai Cooper.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com