Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati dengan Pekerjaan sebagai Petugas "Manicure"

Kompas.com - 12/05/2015, 14:15 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Sumber TIME.com


KOMPAS.com -
Kandungan berbahaya pada cat kuku dan produk perawatan kuku lainnya, ternyata dapat menyebabkan masalah serius pada kesehatan dari para petugas perawatan kuku yang bekerja di gerai kecantikan atau salon khusus kuku tersebut.

New York Times menyebutkan, bahwa para pekerja di gerai kecantikan atau salon yang spesialis membahas soal kuku tangan dan kaki, memiliki frekuensi tinggi terpapar zat yang berasal dari produk perawatan kuku. Dilaporkan, para pekerja tersebut memiliki masalah kesehatan seperti batuk yang berkepanjangan, bahkan kanker, keguguran, hingga masalah pada bayi yang dilahirkan.

Beberapa zat kimia pada cat kuku dan produk perawatan kuku lainnya diketahui memang dilarang oleh industri kosmetik karena berbahaya bagi kesehatan. Zat seperti formaldehyde, toluene, dan dibutyl phthalate sangat dilarang dalam kandungan kosmetik. Namun demikian, zat-zat tersebut masih sering ditemui pada produk perawatan kuku. Parahnya, lewat investigasi yang dilakukan, beberapa produk perwatan kuku mahal yang mengklaim bebas kandungan berbahaya, ternyata malah memiliki kandungan zat kimia yang berbahaya.

Meski peneliti mengatakan bahwa para konsumen jasa perawatan kuku, terhindar jauh dari risiko bahaya produk, nyatanya para pekerja salon yang sepanjang hari terpapar produk-produk tersebut memiliki risiko kesehatan yang serius.

Juru bicara Asian Health Service, organisasi yang membantu para pekerja salon dimana rata-rata berasal dari Asia mengatakan, "Ada begitu banyak cerita dari para pekerja dari gerai kecantikan dan salon khusus kuku. Tetapi tidak ada diantara mereka yang mengutarakan hal ini, karena tak ada yang mendengarkan."

Lebih lanjutnya, Dr. Charles Hwu, dokter yang menelaah risiko para pekerja salon ini, menyebutkan, biasanya pasien pekerja gerai kecantikan atau salon kerap mengalami masalah pada pernapasan. Beberapa gejalanya mirip dengan alergi atau asma ringan. "Melihat gejala dari para pekerja ini, mereka terlihat seperti seorang perokok aktif, atau pun pasien penyakit asma Namun kenyataannya, mereka semua tidak seperti itu. Mereka hanyalah pekerja di sebuah gerai kecantikan atau salon khusus kuku," tukas Hwu.

Sampai saat ini, kasus keracunan bahan kimia dari produk perawatan kuku baru dilaporkan di Amerika Serikat saja. Peraturan mengenai pelarangan zat kimia berbahaya yang terkandung pun telah disebarluaskan. Di Indonesia sendiri belum ditemukan adanya laporan akan kasus serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com