Para peneliti dari Glasgow University, Skotlandia, mencari korelasi antara peningkatan hormon seks oestradiol dan kemerahan pada kulit wanita. "Oestradiol dapat meningkatkan aliran darah pada pembuluh yang dekat dengan permukaan kulit yang akan meningkatkan rona kemerahan pada kulit," ujar Profesor Benedict Jones, ketua penelitian tersebut.
Menurut Prof Jones, inilah yang menjadi alasan mengapa wanita akan terlihat lebih sehat dan menarik apabila pipi mereka merona. Sebab, rona merah ini merupakan cara tubuh mengungkapkan kepada dunia bahwa mereka telah siap menyandang peran sebagai seorang ibu. Setidaknya, tubuh mereka sudah siap.
Oestradiol adalah hormon penting yang berperan dalam mengaktifkan siklus wanita dan tanda kematangan seksual. Selain itu, oestradiol juga membantu menjaga siklus reproduktif wanita dan seringkali dianggap berkorelasi dengan hormon pengendali kehamilan.
Untuk sampai pada kesimpulan, para peneliti memonitor perubahan warna kulit pada 116 orang wanita berusia sekitar 21 tahun. Monitor dilakukan selama kurang lebih lima minggu. Para responden diminta tidak mengonsumsi pil KB dan produk tanning selama lima minggu penuh. Mereka pun tidak diperbolehkan mengenakan tata rias.
Para peneliti telah mencatat bahwa kecenderungan rona merah pada pipi selama masa subur wanita ini kemungkinan merupakan alasan mengapa warna merah seringkali diasosiasikan dengan keseksian. Selain itu, alasan ini pun diyakini menjadi latar belakang mengapa nuansa warna merah kerap menghiasi Hari Valentine.