Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Tanpa Keturunan Lebih Bahagia, Benarkah?

Kompas.com - 27/05/2015, 20:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Parenting
KOMPAS.com - Dalam pernikahan, memiliki keturunan merupakan impian yang ingin dicapai oleh suami dan istri. Selain melanjutkan generasi, memiliki keturunan dianggap sebagai kebahagiaan tersendiri dalam bina rumah tangga. Lalu, bagaimana dengan pasangan suami dan istri yang tidak dikaruniai keturunan? Apakah berarti mereka tidak bahagia?

Ternyata, jawabannya: belum tentu. Sebab, menurut sebuah survei terbaru bertajuk Happiness Survey yang digelar Care.com dan Yahoo Parenting menemukan bahwa orang-orang yang tidak memiliki keturunan lebih merasa bahagia ketimbang orang-orang yang memiliki keturunan.

Meski demikian, mayoritas ayah dan ibu merasa bahagia ketika mereka memiliki keturunan. Sementara itu, lebih dari setengah jumlah pasangan yang tak memiliki keturunan merasa lebih bahagia jika mereka menjadi orangtua. Survei tersebut dilakukan terhadap lebih dari 1.800 orang Amerika dan dihelat pada bulan April lalu.

Dalam survei tersebut, tersingkap bagaimana dampak merawat anak, status hubungan, dan pekerjaan akan mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Hasilnya adalah 91 persen orang tanpa keturunan lebih merasa bahagia dibandingkan dengan 81 persen orang-orang yang memiliki keturunan. Sebagai tambahan, pasangan tanpa keturunan merasa sangat bahagia ketimbang para orangtua, dengan perbandingan 29 persen dan 17 persen.

Selain itu, mayoritas atau 81 persen orangtua menyatakan bahwa definisi mereka tentang kebahagiaan tidak lagi sama saat mereka sudah memiliki keturunan. Sebanyak 60 persen mengatakan, bahwa kadar kebahagiaan mereka akan berubah berdasarkan kebahagiaan buah hati mereka.

"Saat Anda menjadi orangtua, prioritas dan sumber kebahagiaan Anda benar-benar berubah. Survei kami menemukan bahwa meskipun para orangtua lebih banyak merasa cemas dan stres, anak-anak mereka akan membuat mereka lebih bahagia karena anak merupakan sumber utama kebahagiaan mereka," ujar Katie Bugbee, Senior Managing Editor and Global Parenting Expert di Care.com.

Menurut Bugbee, alasan tersebut dianggap lebih realistis. Alasannya, dalam banyak hal, kebahagiaan orangtua sangat bergantung pada buah hati mereka dan mereka juga memahami bahwa emosi mereka dengan mudahnya dapat berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Parenting
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com