Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Gelar Upacara Pelangkahan pada Pernikahan Tradisi Jawa

Kompas.com - 28/05/2015, 20:00 WIB

KOMPAS.com -– Calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahan ada jawa pasti memahami bahwa terdapat banyak rangkaian upacara adat yang wajib dilaksanakan. Usai menentukan venue pernikahan, penata rias, dan vendor pernikahan lainnya, maka selanjutnya baru  mendiskusikan detail acara pernikahan.

Ada baiknya Anda mengumpulkan informasi lengkap mengenai prosesi apa saja yang harus dilakukan dan mendiskusikannya dengan wedding organizer pilihan, agar keseluruhan rangkain acara dapat berjalan lancar. Salah satu prosesi adat dari tradisi pernikahan jawa yang cukup menarik adalah prosesi Langkahan. Apakah yang dimaksud dengan Langkahan tersebut?

Langkahan berasal dari kata dasar langkah (Jawa) yang berarti lompat. Upacara langkahan di sini dimaksudkan apabila calon pengantin menikah mendahului kakaknya yang belum nikah, maka sebelum melaksanakan prosesi siraman, calon pengantin diwajibkan meminta izin kepada kakak yang dilangkahi.

Menariknya, selain meminta izin, biasanya disertakan juga pelengkap sebagai syarat pelangkah yang akan disediakan oleh calon pengantin. Plangkahan yang diserahkan oleh sang adik untuk sang kakak, dihadirkan sebagai simbol agar sang kakak dapat dengan ikhlas memberikan ijin kepada adiknya untuk menikah terlebih dahulu.

Prosesi Langkahan dilaksanakan oleh calon pengantin sebelum melakukan serangkaian prosesi persiapan pernikahan terlebih dahulu. Bagaimanakah tata cara prosesi Langkahan ini dilaksanakan?

1. Calon pengantin duduk dan mengucapkan salam kepada kakaknya yang duduk diapit kedua orangtua. Keduanya berhadapan untuk melakukan prosesi Langkahan.

2. Sambil melakukan sungkem di hadapan kakak, calon pengantin mengutarakan permohonan maaf apabila selama ini telah berbuat salah baik disengaja maupun tidak disengaja. Lalu calon pengantin memohon ijin dan keikhlasan sang kakak untuk bersedia dilangkahi menikah lebih dulu.

3. Kakak calon pengantin mengutarakan keikhlasannya untuk bersedia dilangkahi. Kemudian calon pengantin mengucapkan terimakasih serta mendoakan sang kakak agar segera menemukan jodohnya untuk bias menyusul ke pelaminan kelak.

4. Calon pengantin menyerahkan plangkahan kepada sang kakak, dan meminta kesediaan sang kakak untuk tetap membimbingnya terus dalam menjalani kehidupan, dengan nasehat dan tuntunan yang benar.

5. Sang kakak memegang tebu wulung yang diikat dengan ingkung bakar sebagai tongkat simbolis untuk membimbing adiknya sambil berpegangan tangan dengan sang adik, lalu membimbing calon pengantin melangkahi tumpeng golong sebanyak tiga kali. (Andwi F. Larasati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com