Koleksi Busana Kasual Terbaru dengan Filosofi Plastik

Lalu, apa sebenarnya yang mendasari Monstore mengambil tema Plastic untuk koleksi teranyarnya ini? Menurut Eugene, Marketing Manager Monstore, pemilihan tema tersebut sebenarnya tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari manusia. Semua manusia, menurutnya, tidak terlepas dari usaha-usaha agar tetap dapat bertahan seiring berjalannya waktu.

"Manusia berusaha keras untuk menjadi sesuatu, menjadi signifikan. Akhirnya, kita menjadi seseorang yang bukan diri kita. Kita melakukan hal terbaik untuk berpura-pura dan kadang untuk disenangi. Kita mengenakan topeng," ujar Eugene ketika berbincang bersama Kompas Female.

Kepura-puraan yang dilakukan oleh manusia tersebut menjadikan kepribadian pun seringkali sengaja disamarkan dan diubah. Akhirnya, manusia mau tidak mau diibaratkan menjadi plastik. Namun demikian, sebenarnya manusia pun menyadari bahwa plastik tersebut tak ubahnya merupakan topeng untuk menyembunyikan rahasia terdalam dan kepribadian sesungguhnya di dalam diri masing-masing.

Untuk koleksi bertajuk Plastic ini, Monstore menampilkan koleksi berlapis dengan menggunakan material ringan yang transparan. Penggunaan bahan organza ditemukan pada koleksi long sweater, cropped sweater, shirt dress, dan maxi dress. Eugene menjelaskan, koleksi Monstore pun bersifat unisex atau dapat dikenakan baik oleh wanita maupun pria.

Ragam detail pada koleksi busana Monstore kali ini menampilkan doodles atau gambar berupa coretan yang mengilustrasikan citra bibir, gigi taring, kilat, angka 13, mata, dan sebagainya. Gambar berupa taring, angka 13, dan kilat berukuran besar pun menghiasi beberapa koleksi, seperti T-shirt, bomber jacket, serta casual dress.

Selain bahan organza, busana koleksi Monstore ini lebih banyak didominasi bahan katun untuk memberi kenyamanan. Selain jaket, kaus, gaun, dan atasan bergaya pendek, dalam koleksi ini pun Monstore menampilkan jogger pants, jogger shorts, dan celana pendek yang dipadukan dengan atasan menyerupai bikini.