Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Operasi Plastik di Indonesia Perlu Ditertibkan"

Kompas.com - 04/06/2015, 08:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com -- Pemberitaan yang mengabarkan sejumlah oknum yang mengaku sebagai dokter ahli estetika yang akhirnya mencelakakan pasien, pasti sudah sering Anda dengar, bukan? Ternyata, kehadiran mereka tak cuma merugikan pasien tapi juga para ahli bedah plastik yang sesungguhnya.

Pasalnya, mereka yang mengaku sebagai dokter operasi plastik ini sebenarnya sudah mencoreng nama baik profesi ahli bedah plastik di Tanah Air.

Salah seorang ahli bedah plastik kenamaan di Indonesia, dokter Tompi, dalam acara Kompasiana di stasiun televisi Kompas TV mengatakan bahwa perlu adanya penertiban untuk ranah profesinya.

"Bedah plastik perlu ditertibkan, dirapatkan bersama mengeani mana yang boleh dikerjakan oleh dokter spesialis, dokter bedah plastik, dan dokter umum," ujar dokter yang namanya juga harum di blantika musik Indonesia tersebut.

Menurut dokter Tompi, di Indonesia banyak "overlapping" atau tembus batas antara dokter bedah plastik dengan dokter di luar bedah plastik, apalagi dokter gadungan. Seringkali orang yang tak memiliki pendidikan bedah plastik membuka praktek ilegal yang jelas beresiko bagi pasien. Dokter Tompi tak hentinya mengingatkan para pasien untuk tak tergiur dengan tawaran operasi plastik murah tanpa kejelasan informasi.

"Di Indonesia ada fenomena unik, kalau gagal di dokter resmi lantas kapok, kalau gagal di dokter gadungan lantas malu,"  imbuhnya.

Kasus dokter gadungan, kata dokter Tompi, sebenarnya sudah sering kali terjadi, tapi sayang sekali hanya sedikit korban yang berani melaporkan peristiwa merugikan ini dengan alasan malu dan takut jadi bahan omongan orang-orang sekitar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com