Benarkah Tak Peka Bisa Lebih Bahagia?

KOMPAS.com -Memiliki sifat kurang peka ternyata mampunyai keuntungan tersendiri. Dari sisi pskilogis mengatakan individu yang kurang peka dan cenderung cuek ternyata adalah individu yang lebih menikmati hidup. Pernyataan tersebut disebutkan oleh profesor Michael Smithson dari Australia National University. "Salah satu hal positif yang muncul dari rasa kurang peka adalah kebebasan," jelasnya.

"Untuk memiliki kebebasan personal, Anda memerlukan rasa ketidaktahuan atas hidup dan masa depan Anda. Jika tidak, maka Anda tak memiliki kebebasan untuk memilih," tambah profesor Smithson lagi. Menurutnya, jika Anda termasuk sebagai individu yang cukup peka dan sudah tahu banyak mengenai hal di sekitar Anda, maka kebebasan akan sulit diraih.

Tak hanya itu, menurut profesor Smithson, ketidakpekaan memilih sebuah "percikan" dari kreativitas. Sebagai contoh, ilmuwan dan seniman rata-rata adalah individu yang termasuk kurang peka. "Anda perlu ketidaktahuan, jika tidak, Anda tak akan pernah menemukan atau membuat sebauh hal baru," terang profesor Smithson.  

Profesor Smitshon juga menggambarkan individu yang kurang peka sebagai orang yang akan menerima kejutan di hari bahagia atau hari raya. Ada kebahagiaan, saat kejutan tersebut datang. Namun demikian, profesor Smithson mengingatkan akan adanya sisi gelap atau kerugian dari rasa kurang peka tersebut. Salah satunya adalah masalah sosial yang seringkali dihadapi seperti sering menghakimi atau rasa rasialisme yang tumbuh. Selain itu, ketidakpedulian yang muncul dari ketidakpekaan dapat menimbulkan masalah demokrasi dalam dunia politik.