Lalu, bagaimana caranya? Ternyata, ada cara lebih efektif ketimbang mengajak berbicara janin yang masih berada di dalam kandungan. Sebaliknya, berkomunikasilah dengan cara menyentuh. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian teranyar yang dipublikasikan pada jurnal PLOS ONE.
Dari penelitian tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa sejauh ini sentuhan merupakan medium komunikasi yang lebih efektif untuk dapat memperoleh respon dari janin yang ada di dalam kandungan. Untuk meneliti, para ahli melakukan sebuah tes yang dirancang bagi para ibu hamil untuk mencoba berbagai cara komunikasi yang berbeda terhadap janin yang dikandung.
Cara-cara komunikasi tersebut antara lain melalui suara, membacakan buku bagi janin yang berada di dalam kandungan, sentuhan, mengusap perut dengan lembut, dan juga dengan berbaring. Dari semua opsi komunikasi tersebut, janin ternyata cenderung lebih memberikan respon ketika sang ibu menyentuh dan mengusap perut mereka.
"Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menyatakan bahwa sentuhan ibu pada bagian abdomen merupakan sebuah stimulus yang kuat dan menghasilkan berbagai respon perilaku janin. Janin akan menunjukkan gerakan lengan, kepala, dan mulut ketika ibu menyentuh perutnya ketimbang komunikasi melalui suara," ungkap para peneliti.
Meskipun belum dapat berbicara atau melihat, dapat dibuktikan bahwa janin menciptakan keterikatan yang lebih dalam dibanding yang diketahui selama ini. Oleh sebab itu, para calon ibu atau wanita yang tengah mengandung disarankan untuk menyentuh perut mereka ketika sedang mengandung apabila ingin berkomunikasi dengan buah hati mereka.