Benarkah Cinta Adalah Syarat Utama Seks Bergairah?

KOMPAS.com - Apakah Anda berpikir bahwa pria tidak membutuhkan sesi bercinta yang emosional dan romantis? Ternyata anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab, sebuah survei teranyar mengungkap bahwa ketimbang wanita, semakin banyak pria yang menganggap cinta adalah syarat utama untuk melakukan sesi bercinta yang bergairah.

Survei tersebut dilakukan oleh Lovehoney, sebuah perusahaan yang memproduksi alat bantu seks. Sebanyak 6.000 orang pria dan wanita diberikan pertanyaan tentang pandangan mereka akan seks dan cinta. Hasilnya, hanya 39 persen wanita yang menganggap cinta adalah faktor penting yang mempengaruhi seks penuh gairah, dibandingkan 48 persen pria.

Bahkan, 68 persen wanita menyatakan mereka akan menukar hubungan asmara penuh makna untuk seks yang luar biasa. Para responden wanita menyiratkan penekanan terhadap pentingnya keterikatan seksual ketimbang pria. Sebanyak 29 persen wanita menyatakan hal itu sebagai hal kedua teratas yang harus dimiliki dalam sebuah hubungan, ketimbang 14 persen pria.

Para ahli di Lovehoney berpikir bahwa terjadinya pergeseran dari sesi bercinta yang romantis ke sesi bercinta penuh gairah disebabkan adalanya revolusi seksual yang diusung oleh novel-novel erotis, seperti Fifty Shades of Grey. "Riset terbaru ini menunjukkan bahwa pria lebih bersentuhan dengan emosi mereka dan tidak lagi terlalu mementingkan seks penuh gairah," ujar juru bicara Lovehoney.

Selanjutnya, pihak Lovehoney juga menyatakan bahwa riset tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih bersiap untuk mengontrol di atas tempat tidur dan menikmati seks tanpa adanya embel-embel emosional. Kecenderungan ini dipromosikan oleh novel-novel semacam Fifty Shades of Grey.

Nah, riset ini dianggap cukup menarik karena menunjukkan sisi lain pria dan wanita. Lalu, bagaimana dengan Anda para wanita modern? Apakah Anda sependapat dengan hasil riset tersebut? Apakah Anda mementingkan seks penuh gairah ketimbang seks yang romantis?