Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gendong Anak 5 Tahun dengan Kain, Seorang Ibu Dikritik oleh Pegawai Toko

Kompas.com - 05/07/2015, 21:00 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis

Sumber Redbook

KOMPAS.com — Dalam dunia yang ideal dan sempurna, saling mencela dan mengkritik negatif antar-wanita adalah perbuatan yang salah. Namun, pada era sekarang, wanita seperti tidak boleh keliru sedikit pun, padahal belum tentu kekeliruan itu merugikan orang-orang di sekitarnya.

Nasib malang menimpa Erica Kalnins (31) yang mendapatkan hujatan dan kritik tajam di Facebook karena terlihat menggendong anak perempuannya yang telah berusia lima tahun.

Suatu sore pada hari Senin, Kalnins yang berasal dari Florida, Amerika Serikat, sedang berjalan-jalan dengan dua buah hatinya, anak perempuan dan bayi laki-laki. Pada saat itu Kalnins memutuskan untuk berbelanja di sebuah butik bernama Icing.

Untuk memudahkan waktu belanja, Kalnins memutuskan untuk menggendong anak perempuannya yang berusia lima tahun dengan kain gendongan di punggung. Lalu, dia meletakkan bayi lelakinya dalam kereta bayi atau stroller.

Menurut pendapat manajer butik, tindakan Kalnins yang masih menggendong putrinya yang sudah besar dianggap tidak mengajarkan perilaku mandiri. Sang manajer pun memutuskan untuk memotret Kalnins dari belakang dan mengunggahnya di laman Facebook pribadi.

Manajer tersebut menuliskan, "This is the kind of ignorance that gets passed down to kids and [people] enable their children to be independent. This girl is al least 5 but [you] don't see in this picture is the 1 1/2-year-old in the stroller", atau “Ini merupakan perilaku tidak peduli yang diajarkan orangtua pada anak, tidak mengajarkan anak jadi mandiri. Anak perempuan ini setidaknya berusia lima tahun. Namun, Anda tidak melihat dalam foto, ada anak bayi berusia 1,5 tahun dalam stroller”.

Foto tersebut pun tersebar secara viral dan mengundang banyak komentar, baik positif maupun negatif. Kalnins sendiri tidak sadar bahwa fotonya saat menggendong anak perempuannya itu tengah jadi pembicaraan hangat oleh para netizen. Kakak ipar Kalnins yang kemudian memberitahukan kepadanya.

Merasa keberatan atas pengunggahan foto yang sepihak, Kalnins meminta agar pihak Icing menghapus foto tersebut dan meminta maaf secara tertulis. Namun, setelah menunggu, Kalnins mengaku tidak mendapatkan respons baik dan ucapan maaf.

“Saya benar-benar kesal,” ucap Kalnins pada People.

“Saya merasakan lelahnya mengurus dua anak dan saya tidak akan mengkritik ibu mana pun hanya karena tidak menggunakan kain gendongan,” imbuhnya.

Ternyata, pernyataan Kalnins tersebut banyak mendapatkan dukungan dari para ibu di dunia. Banyak ucapan positif dan inspiratif ditujukan kepadanya. Sebaliknya, butik yang mengunggah dan “menghakimi” Kalnins memperoleh kritikan tajam karena dianggap merugikan seorang ibu rumah tangga.

Para ibu pendukung Kalnins, bahkan memperlihatkan protes dengan mendatangi butik Icing dan menuliskan sejumlah kalimat dukungan untuk Kalnins.

“Mereka mengirimkan aku foto mereka dengan anak-anak mereka dalam kain gendongan. Mereka mengatakan bahwa mereka ada di belakangku dan pihak butik itu harus memberikan penjelasan,” ujarnya.

Melihat pemberitaan negatif yang merugikan, akhirnya pihak Icing merilis permintaan maaf di akun Facebook mereka.

“Kami terkejut atas perlakuan dan komentar pribadi yang diekspresikan oleh pihak manajer kami pada Facebook-nya. Apa yang dia lakukan itu sangat memprihatinkan dan kami akan memberikan teguran serius. Komentar pribadinya tidak mencerminkan dan tidak mewakili sikap serta cara pandang Icing sebagai label fashion. Kami telah melakukan tindakan yang diperlukan terhadap individu terkait,” tulis pihak Icing.

Kalnins mengaku bahwa unggahan foto itu seperti mimpi buruk dan menyakitkan. Namun, dukungan sejumlah besar ibu-ibu kepada dirinya membuat Kalnins merasa lega. Lebih dari itu, dukungan itu membuatnya merasa tidak ada yang salah dengan pilihan parenting yang dia terapkan kepada anak-anaknya tersebut.

“Saya memperlakukan dan mendidik anak-anak saya dengan seharusnya. Saya mendekatkan diri kepada anak-anak saya karena saya tahu betapa cepat mereka tumbuh dan menjadi orang dewasa sehingga saya ingin lebih sering memeluk mereka,” urai Kalnins.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Redbook
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com