Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2015, 18:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Seringkali kita sebagai orangtua memperhatikan bahwa anak menjulurkan lidah setiap kali ia tengah berkonsentrasi mengerjakan suatu hal yang rumit atau sulit. Nah, pernahkah Anda mengetahui alasan kecenderungan ini? Apakah ini adalah hal yang dilakukan tanpa sadar atau sengaja?

Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Cognition yang terbit edisi Agustus 2015 mendatang memberikan sebuah teori tentang kecenderungan anak menjulurkan lidahnya. Ternyata, perilaku ini bukanlah sebuah perilaku lucu khas anak-anak belaka. Namun, perilaku ini merupakan sinyal dari bahasa yang ditunjukkan anak melalui gerak geriknya atau gesture.

"Menurut studi ini, ini bukanlah sekadar perilaku lucu masa kanak-kanak. Sebaliknya, hal ini merupakan perilaku yang menyesuaikan teori yang mengungkapkan bahasa di mana aslinya dimulai dari gerak-gerik tertentu," ungkap Christian Jarrett, salah seorang anggota tim peneliti.

Tim peneliti dari Inggris dan Swedia mengobservasi dan merekam video 14 orang anak-anak Swedia yang semuanya berusia empat tahun. Mereka menyelesaikan rangkaian tugas yang membutuhkan konsentrasi. Satu tugas membutuhkan kontrol motorik yang baik, seperti bermain sendirian menggunakan kunci dan gembok. Tugas lainnnya membutuhkan komunikasi, seperti bermain sebuah permainan yang dinamakan "ketuk dan sentuh" dengan peneliti.

Tugas ketiga menguji komprehensi atas sabuah cerita dan kemampuan anak untuk mengulangi detail dari sebuah dongeng pendek yang diceritakan oleh peneliti. Selama mengerjakan tugas-tugas tersebut, anak-anak itu menjulurkan lidahnya beberapa kali. Namun, anak paling sering menjulurkan lidahnya saat bermain "ketuk dan sentuh". Temuan ini cukup mengejutkan bagi peneliti, yang awalnya memprediksi anak akan sering menjulurkan lidah saat mengerjakan tugas kemampuan motorik.

"Permainan ketuk dan sentuh yang dilakukan bersama peneliti membutuhkan kegiatan timbal balik yang cepat, gerakan tangan, dan aturan terpola. Inilah yang dapat Anda pikirkan sebagai komponen dasar dari sistem komunikasi atau semacam kelainan dalam bahasa," ungkap Jarrett.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com