Saat wawancara bersama Kompas Female di acara jumpa pers kompetisi desain Rosewood Living, di Hotel Le Meredien, Jakarta (9/7/2015), Igun mengungkapkan bahwa ia adalah salah satu desainer yang autodidak. "Inpirasi saya bisa datang dari mana saja. Dari berjalan-jalan menjelajah daerah, ketika melakukan kegiatan window shopping, hingga ketika melihat apa yang dikenakan oleh orang lainsemuanya bisa menjadi inspirasi," ujar Igun. Bahkan saat naik pesawat, Igun mengaku kalau saat tersebut merupakan momen yang paling produktif untuk dirinya. "Saya termasuk yang takut naik pesawat. Jadi selama di dalam penerbangan, saya mengalihkan perhatian dengan terus membuat sketsa," tukasnya
Dalam satu hari produktif, Igun dapat menggambar 20 hingga 30 rancangan desain untuk busananya. Sempat menunjukkan hasil karyanya kepada Kompas Female, Igun ternyata hanya butuh pulpen dan kertas untuk menuangakan segala imajinasinya. Untuk mengungkapkan gaya rancangannya Igun memilih kata "klasik nyeleneh". Dengan kata lain, garis rancangan Igun adalah siluet anggun dan klasik namun berani keluar dari jalur yang seharusnya.
"Melihat selera dan tren pasar itu boleh, yang penting tidak plagiat. Saya berusaha mengikuti yang apa saya sukai, bukan orang lain suka," ujar desainer kelahiran 1981 ini. Tak lupa Igun juga mengungkapkan mimpinya yang ingin segera diwujudkan, "Rencananya ingin punya departement store lokal sendiri," ujar Igun yang saat ini terus fokus melebarkan bisnis busananya dengan memasarkannya lewat dunia maya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.