Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak yang Memiliki Sahabat Lebih Bersemangat Hadapi Masa Depan

Kompas.com - 12/07/2015, 19:00 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis

KOMPAS.com – Mendidik anak agar dapat bersosialisasi itu sangat penting bagi orangtua. Pasalnya, anak-anak harus bisa memahami nilai-nilai sosial di lingkungan sekitarnya. Belajar hidup bersosialisasi bisa membuat anak untuk lebih bisa berkomunikasi secara efektif. Manfaat lainnya adalah anak jadi mampu mengendalikan diri untuk berperilaku sesuai norma yang berlaku.

Kemampuan bersosialisasi pada anak akan membuat mereka mudah berteman dengan kawan sebayanya. Sebuah studi menemukan bahwa anak-anak yang telah memiliki sahabat di usia dini biasanya memiliki sifat berempati, tabah, dan kuat dalam menghadapi tantangan.

Hasil studi tersebut dipublikasikan pada The British Journal of Psychology. Para peneliti menyarankan agar sekolah-sekolah membuat program di mana anak-anak memiliki tanggung jawab pada temannya yang lain.

Selain itu, sekolah juga harus menyediakan fasilitas untuk mendukung pertemanan antar anak dalam lingkungan yang positif. Peneliti yakin anak-anak yang memiliki bakat sosial yang baik dan bersemangat, bisa terhindar dari ketergantungan psikotropika dan kehidupan sosial yang buruk.

“Secara alamiah, anak-anak memiliki sifat yang baik dan saling menolong, asalkan mereka selalu diajarkan hal-hal positif,” ujar Rebecca Graber, Psikolog, University of Sussex di Britania Raya. Selain itu, Graber yang juga pemimpin studi, mengatakan bahwa kita harus mendukung persahabatan antar anak-anak ini. “Kita jangan melarang mereka berteman,” imbuhnya.

Fondasi utama anak-anak untuk memiliki sifat dan karakter yang baik adalah lingkungan keluarga. Namun, menurut Grabber, seiring usia bertambah, anak-anak biasanya lebih fokus pada hubungan bersama teman-teman mereka.

Studi yang dilakukan oleh Grabber ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari sebuah pertemanan yang positif pada anak-anak yang hidup dalam garis kemiskinan, kekerasan dalam rumahtangga, pendidikan yang minim, dan kurang nutrisi.

Grabber dan tim kerjanya menyurvei 409 pelajar dengan usia 11 hingga 19 tahun yang hidup di lingkungan rumah yang kurang baik di area Inggris Utara. Mereka bertanya pada responden mengenai kualitas persahabatan dan bagaimana mereka menghadapi kesulitan dalam hidup.

Hasilnya, para responden yang mengaku memiliki sahabat yang baik dan bisa diandalkan, mengaku lebih bijak dalam menjalani kesulitan.

Selain itu, Grabber juga mengatakan, rasa percaya diri pada anak tak selalu terbentuk karena memiliki banyak teman, melainkan memiliki sahabat yang selalu ada untuk mereka.

Hasil penemuan ini memaparkan, kehadiran seorang sahabat bisa menciptakan persepektif yang berbeda pada seseorang saat berada dalam kesulitan. Anak yang memiliki sahabat ditemukan lebih memiliki pikiran positif dan bersemangat merencanakan masa depan yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com