Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyik Berjemur, Orangtua Tak Sadar Bayi Mereka Mengapung ke Tengah Laut

Kompas.com - 12/07/2015, 22:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber She Knows

KOMPAS.com -- Pantai menjadi salah satu destinasi pilihan liburan, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di banyak negara di dunia. Anak-anak pun dapat diperkenalkan dengan suasana pantai dan laut dengan mengajak mereka ikut berlibur. Dengan demikian, anak dan orang tua bisa saling menikmati kebersamaan di pantai.

Namun, sebuah peristiwa traumatik terjadi saat sebuah keluarga sedang liburan di suatu pantai di Turki. Gara-gara kedua orangtua asik berjemur di pantai, mereka tidak sadar bahwa bayi mereka telah mengapung sejauh satu setengah mil menuju tengah laut sebelum akhirnya ditemukan oleh Pasukan Penjaga Pantai Turki.

Eksekusi penyelematan sang bayi ini didokumentasikan pada sebuah video yang kemudian tersebar secara viral di dunia internet. Otoritas menyatakan bahwa satu-satunya hal yang membuat bayi bernama Melda Ilgin ini bertahan hidup adalah alat seperti rakit lipat yang membuatnya tetap mengapung di atas permukaan air.

Melda terhempas ke laut akibat tiupan angin dan gelombang air laut setelah orang tuanya meletakkan Melda di atas rakit lipat itu.

Melda terus mengapung di laut hingga terlihat oleh para wisatawan yang kemudian menelepon Pasukan Penjaga Pantsi untuk dilakukan penyelamatan. Berdasarkan laporan BGN News, keluarga Ilgin tengah berlibur di pantai di Kucukkuyu, berlokasi di pantai barat daya Turki pada Jumat (3/7/2015).

Beberapa wisatawan berusaha menyelamatkan sang bayi malang tersebut, tetapi sayangnya bayi Melda sudah hanyut terlalu jauh. Para penyelamat dari Pasukan Penjaga Pantai harus menyelam mengarungi arus yang kuat. 

Akhirnya, mereka sukses menyelamatkan bayi Melda hingga bersatu kembali dengan kedua orangtuanya.

Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi para orangtua yang membawa serta buah hatinya untuk berlibur. Jangan sampai Anda lengah atau tidak melakukan pengawasan kepada anak Anda. Tujuannya, supaya risiko kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya dapat dihindari lebih dini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com