Fenomena Makan Sendiri di Restoran Kian Meningkat?

KOMPAS.com - Fakta terbaru menyebutkan bahwa selama dua tahun belakangan, jumlah pemesanan meja di restoran untuk satu orang meningkat drastis. Padahal, jika dilihat ke belakang, seseorang yang makan sendiri biasanya lebih memilih membungkus makanannya untuk dibawa pulang ke rumah alih-alih makan di restroran seorang diri.

Menurut psikolog asal Inggris, Judi James yang melakukan penelitian bersama OpenTable, menemukan bahwa reservasi makan malam untuk seorang diri di restoran Inggris meningkat sebanyak 110 persen selama beberapa tahun belakangan. Pertumbuhan ini didukung oleh 87 persen penduduk Inggris yang mengatakan bahwa sama sekali tak masalah makan sendirian.

"Stereotip sosial telah berubah mengenai makan sendirian di restoran. Bertahun-tahu lalu, makan sendiri dianggap menyedihkan karena terlihat solo atau tak memiliki kencan. Saat ini justru sebaliknya. Makan sendiri dianggap sebagai kepercayaan diri dari seorang yang memiliki pencapaian tinggi utuk menikmati pernghargaan bagi diri sendiri," ujar James.

Selanjutnya, James juga mengungkapkan bahwa cara pandang orang Inggris terhadap makanan juga ikut berubah. Jika masyarakat Inggris biasanya makan malam, sekarang mereka lebih senang makan sendiri di sore hari sehingga malamnya bisa berkumpul dengan teman. Hal ini terjadi lantaran gaya hidup yang berubah semakin sibuk dan diburunya waktu untuk individu, sehingga seseorang berusaha mencari waktu berkualitas untuk dirinya sendiri, yakni saat makan.

Terakhir James mengatakan bahwa perkembangan media sosial juga menjadi faktor kontribusi. Faktanya 40 persen orang mengatakan bahwa mereka akan membaca buku sambil makan, dan 36 persennya mengatakan mereka akan bermain handphone saat makan sendiri. Terakhir, lima persen wanita dan tiga persen pria akan berpura-pura sedang menunggu seseorang untuk makan bersama mereka.