Ilustrasi Sampul Majalah Ini Menuai Kontroversi dari Para Wanita Sukses Dunia

KOMPAS.com - Majalah New Statesment edisi Juli 2015 terbaru menuai kontroversi setelah merilis sampul depannya yang bertuliskan, "Mengapa banyak wanita sukses tak memiliki anak?" dengan ilustrasi wajah politisi wanita dunia seperti pemimpin dari the Scottish National Party yakni Nicola Sturgeon, Angela Merkel selaku Kanselor Jerman, anggota parlemen Inggris yaitu Theresa May, dan Liz Kendall yang merupakan seorang politisi asal Inggris. 

Dalam ilustrasi majalah New Statesman yang dipublikasikan, empat orang wanita tersebut berdiri dengan ranjang bayi berisikan ballot box atau berupa kotak pemilihan suara. Sturgeon sebagai salah satu karakter ilustrasi dalam foto tersebut lantas langsung menyampaikan opini keras lewat akun Twitter-nya. "Jeezo, nampaknya kita semua terbangun di tahun 1965 pagi ini!" tulis Sturgeon. Kalimat tersebut sebenarnya adalah sindiran dimana pada tahun 1965 wanita masih diperlakukan berbeda dan lebih seringnya terjadi diskriminasi masalah jender.

Menanggapi hal tersebut, deputi editor New Statesman, Helen Lewis menghimbau semua orang untuk membaca terlebih dahulu artikel di dalamnya. Pasalnya menurut Lewis, artikel di dalamnya lebih terfokus pada persamaan jender seorang wanita dibanding menghakimi para wanita sukses tanpa anak. Lewis bahkan membalas tweet Sturgeon dengan menulis, "Kami sangat senang jika bisa berbicara mengenai hal ini hingga kau membaca isinya." Sturgeon pun sontak membalas komentar Lewis, "Tentu saja, saat ini artikelnya belum tersedia. Tweet-ku lebih mengkritik sampul depannya, bukan tulisanmu di dalamnya."

Lewat artikel yang telah dirilis secara online, majalah asal Inggris ini memaparkan fakta mengenai jumlah anak anggota kabinet pria dan wanita dengan jumlah yang cukup signifikan. Kemudian dipaparkan pula mengenai persamaan jender dan opini mengenai politisi wanita yang memilih untuk tak memiliki anak. Sepertinya artikel lengkap majalah ini masih belum dirilis resmi, namun semua orang sudah terlanjur menghakimi lewat tampilan sampul depan yang dianggap cukup kontroversi tersebut. Tak hanya masyarakat, anggota politisi wanita juga beropini lewat Twitter mengenai sampul depan majalah tersebut.