Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rangkaian Risiko Terlalu Sering Mengikat Rambut

Kompas.com - 28/07/2015, 09:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Mengikat rambut merupakan salah satu solusi paling mudah dan cepat dalam menata rambut. Selain agar terlihat rapi, mengikat rambut juga bisa mengurangi rasa panas dan gerah. Namun, sebaiknya Anda jangan terlalu sering mengikat rambut Anda. Sebab, cepat atau lambat kebiasaan ini akan menyebabkan kerusakan.

Mengutip situs Marie Claire, ada beberapa kebiasaan mengikat rambut yang paling sering dilakukan oleh wanita dan dampaknya bagi rambut. Berikut uraiannya:

1. Mengikat rambut terlalu kencang
Kebiasaan ini disukai oleh beberapa wanita karena rambut tidak mudah terlepas dari ikatannya. Namun, mengikat terlalu kencang menyebabkan tekanan berlebih pada garis rambut yang sensitif. Selain itu, mengikat rambut terlalu kencang sepanjang hari dapat merusak folikel hingga berdampak pada kerontokan dan kemunduran garis rambut secara permanen. Lalu, Anda pun dapat terserang sakit kepala.

2. Mengikat rambut saat tidur
Mengikat rambut dengan karet elastis saat tidur adalah kebiasaan yang berbahaya. Sebab, pergerakan tubuh  selama tidur, maka akan ada tekanan lebih besar pada akar dan batang rambut. Oleh sebab itu, ada baiknya rambut tetap digerai saat Anda tidur dan lapisi bantal Anda dengan sarung bantal berbahan sutra yang lembut.

3. Mengikat rambut dengan model yang sama terus-menerus
Ada baiknya Anda secara rutin mengubah gaya rambut Anda yang diikat. Sebab, kebiasaan mengikat rambut dengan model yang sama terus-menerus akan merusak folikel rambut, sama halnya dengan penataan rambut dengan efek panas.

4. Mengikat rambut yang basah
Tidak sedikit wanita yang senang mengikat rambut dalam keadaan masih basah.Padahal, rambut yang basah berarti dipadati oleh air, sehingga bila Anda mengikat rambut dalam keadaan basah, maka akan ada lebih banyak tekanan pada garis rambut ketimbang ketika rambut kering.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com