Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Anak Mulai Peka dengan Bentuk Tubuh pada Usia 8 Tahun

Kompas.com - 30/07/2015, 16:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com — Banyak orang dewasa yang merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuh mereka. Akan tetapi, hal yang mengejutkan adalah perasaan tidak nyaman ini pun dapat terjadi pada anak-anak. Sebuah studi menemukan bahwa anak-anak sudah menunjukkan rasa tidak nyaman pada tubuh mereka mulai usia delapan tahun.

Studi tersebut dipublikasikan pada The British Journal of Psychiatry. Para peneliti menyatakan bahwa rasa tidak nyaman pada bentuk tubuh yang terlihat sejak usia kanak-kanak akan berakibat pada berkembangnya risiko gangguan makan saat anak menginjak usia remaja dan dewasa. Studi ini dilakukan dengan cara memonitor 6.000 orang anak hingga mereka berusia 14 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa pada usia delapan tahun, sebanyak lima persen anak perempuan dan tiga persen anak laki-laki sudah merasa tidak puas dengan bentuk tubuh mereka. Kemudian, saat mereka menginjak usia 14 tahun, 39 persen anak perempuan telah menjalani program diet sejak setahun sebelumnya dan delapan persen mengaku sudah makan dalam jumlah besar. Adapun 12 persen anak laki-laki mengaku sudah menjalani diet dan 3,5 persen mengaku tidak bisa mengontrol makan.

Menurut studi tersebut, tekanan dari media untuk menurunkan berat badan adalah faktor besar yang memengaruhi kecenderungan ini. Akan tetapi, sejarah ibu yang menderita anoreksia, bulimia, atau keduanya juga turut memengaruhi ketidakpuasan akan bentuk tubuh baik pada anak perempuan maupun laki-laki. Dengan demikian, para peneliti menyarankan adanya intervensi segera.

"Saya rasa penting bahwa kita mengadaptasi intervensi kepada anak-anak dengan benar karena ada bukti bahwa misalnya program diet tertentu tidak dirancang untuk anak-anak, sehingga dapat berbahaya bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi secara benar," jelas Nadia Micalia, ketua penelitian tersebut.

Berdasarkan laporan National Institutes of Health, gangguan makan merupakan gangguan kesehatan yang begitu rumit dan dapat disebabkan beragam faktor, termasuk genetik, biologi, psikologi, dan lingkungan. Penelitian ini diharapkan mampu mendorong diciptakannya berbagai pendekatan guna mengatasi masalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com